SAMARINDA, iNewsKutai.id - Manajemen Borneo FC memutuskan menurunkan harga tiket pertandingan kandang di Stadion Segiri Samarinda. Kebijakan ini menyusul minimnya jumlah penonton yang menyaksikan laga perdaa Liga 1 kontra Arema FC akhir pekan lalu.
Jumlah penonton di Stadion Segiri memang menurun drastis jika dibandingkan pada turnamen pramusim Piala Presiden yang nyaris selalu penuh penonton. Bahkan, pada laga final lalu, banyak penonton yang tidak kebagian tiket.
Namun, pemandangan berbeda sekitar satu pekan kemudian pada laga perdana Liga 1 kontra Arema FC. Jumlah penonton menyusut hingga 90 persen. Hanya segelintir suporter yang memberikan dukungan kepada Borneo FC yang tampil menggila dengan gelontoran tiga gol ke gawang tim Singo Edan.
Salah satu alasan hingga penonton enggan datang ke stadion karena harga tiket pertandingan yang dinilai terlalu mahal. Manajemen Borneo FC memang tidak mengubah harga dan menetapkan Rp75.000 untuk ekonomi dan Rp150.000 untuk tiket VIP.
Manajer Borneo FC Dandri Dauri mengakui menerima aspirasi dari suporter terkait harga tiket yang dinilai cukup mahal.
“Kami banyak sekali menerima masukan dan aspirasi dari warga Samarinda, khususnya suporter Borneo FC. Intinya mereka meminta harga tiket diturunkan, karena harga lama dianggap cukup memberatkan,” ujar Dandri Dauri dikutip dari laman Borneo FC, Rabu (27/7/2022).
Manajemen pun kemudian menyesuikan harga tiket. Untuk menyaksikan pertandingan dari tribun terbuka, suporter Pesut Etam dipatok harga Rp50.000. Namun, untuk tiket tribun VIP harganta tetap.
Dandri berharap dengan penyesuaian harga tiket ini, dukungan kepada Borneo FC bisa kembali seperti perhelatan Piala Presiden, terutama ketika babak perempat final, semifinal dan final leg kedua.
“Kami mau melihat bagaimana dukungan yang diberikan, setelah kami menurunkan harga masuk stadion. Yang terdekat tentu saja saat kami menjamu Persib Bandung pada 7 Agustus mendatang,” katanya.
Selain itu, Dandri juga menjelaskan alasan hingga menetapkan harga tiket yang tinggi. Salah satunya adalah pembenahan fasilitas yang selama ini menjadi keluhan penonton saat menyaksikan pertandingan.
Salah satunya adalah toilet. Sebab dari banyak masukan, toilet dikeluhkan karena tak ada air dan beberapa di antaranya aliran air tersumbat. “Pasti akan kami benahi soal itu. Kalau perlu kami buatkan sumur bor kalau memang air PDAM tak mengalir lancar,” pungkasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait