MOSKOW, iNewsKutai.id - Presiden Rusia Vladimir Putin nyaris menjadi korban percobaan pembunuhan dengan bom. Mobil limosin berlapis baja yang mengangkutnya terkena bom di roda depan kiri.
Padahal, iring-iringan kendaraan kepresidenan tersebut sudah menggunakan mobil pengalih dengan lima unit limosin berlapis baja. Diduga, bocornya identitas mobil yang dikendarai orang nomor 1 Rusia itu karena sejumlah pengawalnya berkhianat.
Menurut sumber Kremlin, Putin selamat tanpa cedera. Dikutip dari saluran Telegram General SVR, setelah serangan tersebut, dinas keamanan Rusia langsung melakukan sejumlah penangkapan.
Namun, beberapa orang pengawal Putin diketahui telah menghilang di tengah klaim bahwa informasi rahasia tentang pergerakan presiden berusia 69 tahun itu telah dibocorkan.
Menurut informasi yang dipublikasikan saluran tersebut, serangan itu bermula ketika sebuah ambulans tiba-tiba memblokir konvoi. Mobil kedua yang mengawal Putin meneruskan perjalanan dengan memutar.
Namun, saat mobil yang dinaiki Putin melintas, ledakan keras terdengar di ban depan sebelah kiri disertai asap tebal.
"Ada sekelompok orang yang mengetahui pergerakan presiden di iring-iringan ini, dan mereka semua dari dinas keamanan presiden. Kepala pegawal sudah diskor dan beberapa orang lainnya ditahan," ungkap laporan tersebut dalam saluran Telegram General SVR tanpa menyebutkan waktu detail lokasi penyerangan.
Sementara itu, The Sun dalam laporannya Kamis (15/9/2022) menyebutkan jika ada tiga orang yang menghilang pascakejadian tersebut. Mereka diketahui berada di iring-iringan paling depan konvoi kendaraan presiden Putin.
"Belum diketahui pasti kondisi mereka saat ini karena mobil yang dikendarai sudah kosong saat ditemukan beberapa kilometer dari tempat kejadian."
Ini adalah upaya pembunuhan kedua terhadap Putin sejak invasi ke Ukraina. Kepala Intelijen Pertahanan Ukraina Kyrylo Budanov saat itu menyebut ada upaya pembunuhan yang gagal beberapa bulan lalu.
Posisi Putin sendiri sedang disorot menyusul langkah mundur pasukan Rusia di Kharkiv. Dia didesak mundur karena pasukan Ukraina kembali merebut wilayah luas di Kharkiv. Pasukan Rusia dilaporkan telah menarik diri dari kota utama Melitopol di wilayah Zaporizhzhia, selatan Ukraina, dan menuju Crimea.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait