JAKARTA, iNewsKutai.id - Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (6/4/2023) malam. Penangkapan ini terkait kasus suap pengadaan jasa umrah.
Adil juga diduga terlibat pemotongan Uang Persediaan dan Ganti Uang persediaan (UP dan GUP). Bupati Meranti diduga telah memotong uang tersebut kisaran 5 sampai 10 persen.
"Suap pengadaan jasa umrah, itu yang tercapture awal selanjutnya kami kembangkan. Ada juga pemotongan Uang Persediaan dan Ganti Uang persediaan (UP dan GUP). Dipotong 5-10 persen," jelas Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron dilansir iNews.id, Jumat (7/4/2023).
Sebelum ditangkap KPK, Adil sempat bikin heboh dan menuai sorotan. Penyebabnya, dia mengancam akan bergabung dengan Malaysia setelah berseteru dengan Kementerian Keuangan terkait Dana Bagi Hasil Migas, pada Desember 2022 lalu.
Lalu, bagaimana perjalanan karir M Adil menjadi bupati hingga ditangkap KPK?
Profil Bupati Kepulauan Meranti M Adil
M Adil diketahui sudah kenyang pengalaman di dunia politik. Politikus asal Riau kelahiran 18 April 1972 itu ternyata sering pindah partai.
Di awal karirnya, Adil merupakan politisi Partai Hanura. Setelah itu, dia kemudian menyeberang ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pria yang baru dua tahun menjabat sebagai bupati Kepulauan Meranti itu pindah gerbong ke PDI Perjuangan pada 2021 lalu.
Saat ini, dia menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti periode 2021-2024. Sebelum menduduki kursi orang nomor satu, M Adil mengawali karir politiknya sebagai anggota DPRD Bengkali pada 2009.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait