SAMARINDA, iNewsKutai.id - Tingkat pengangguran terbuka di Kalimantan Timur (Kaltim) pada Februari 2023 sebesar 6,37 persen. Jumlah tersebut turun 0,4 persen dibanding periode Februari 2022 lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, pengangguran terbuka didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yakni sebesar 9,21 persen. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding Februari 2022 yang sebesar 11,06 persen.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana Nababan mengungkapkan, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja.
Dia menjelaskan, TPT terendah di Kaltim justru pada jenjang SD ke bawah sebesar 3,43 persen. Sebelumnya pada Februari 2022 TPT paling rendah terdapat pada jenjang pendidikan Universitas yaitu sebesar 4,30 persen yang pada tahun 2023 meningkat menjadi 5,06 persen.
TPT menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan periode Februari 2021 sampai Februari 2023 mempunyai pola yang selalu menurun pada kategori SD ke bawah dan SMP. Sementara pada kategori SMA sampai Universitas cenderung fluktuatif.
“Dibandingkan Februari 2022, TPT hampir semua kategori pendidikan mengalami penurunan kecuali untuk tamatan Diploma I/II/III dan Universitas yang masing-masing naik sebesar 1,93 persen poin dan 0,76 persen poin,” jelas Yusniar dalam keterangan resminya, Kamis (11/5/2023).
Sedangkan menurut jenis kelamin, TPT TPT laki-laki turun 0,27 persen poin, sedangkan TPT Perempuan turun sebesar 0,68 persen poin. Dibandingkan Februari 2021, TPT laki-laki turun sebesar 0,56 persen poin dan perempuan turun sebesar 0,24 persen poin.
Pada Februari 2023, TPT perkotaan sebesar 6,64 persen lebih tinggi dibanding TPT di daerah perdesaan yang sebesar 5,78 persen. TPT menurut daerah tempat tinggal antara Februari 2023 dan Februari 2021 memiliki pola yang sama tetapi berbeda terhadap Februari 2022.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait