Menteri Pertahanan China Dipecat karena Korupsi Pengadaan Alutsista, Bahan Bakar Rudal Diganti Air

Muhaimin/Abriandi
Korupsi pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China terbongkar. (foto: ilustrasi/bulgarian military)

BEIJING, iNewsKutai.id - Korupsi pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China terbongkar. Tidak main-main, bahan bakar rudal ternyata diganti dengan air.

Silo peluncuran rudal bahkan termasuk dalam alutsista yang dikorupsi pembangunannya. Akibatnya, Menteri Pertahanan China, Li Shangfu dipecat oleh Presiden Xi Jinping.

Selain itu, 12 komandan senior PLA juga turut dipecat dan menghadapi tuntutan di pengadilan. Mereka terancam hukuman mati jika terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Korupsi pengadaan alutsista China ini terungkap dalam  laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang dikutip Bloomberg. Sumber intelijen Paman SAM menjelaskan lebih detail jika korupsi parah terjadi di Batalyon Roket China.

Hal ini kemungkinan besar akan memaksa Xi Jinping untuk mengkalibrasi ulang apakah Beijing dapat segera mengambil tindakan militer besar-besaran terutama di tengah memanasnya situasi di Selat Taiwan.

Batalyon Roket adalah cabang militer utama China yang mengawasi senjata nuklir dan menjadi fokus utama Xi Jinping untuk memodernisasi pasukan Beijing. 

Pada 2021, para peneliti menunjukkan citra satelit jika China sedang membangun ratusan silo rudal berkemampuan nuklir di Gurun Xinjiang. Hal itu berpotensi menyaingi milik Rusia atau Amerika Serikat. 

Namun intelijen AS mengatakan, seluruh silo di China barat dilengkapi dengan penutup yang mencegah peluncuran rudal secara efektif. Namun, Blomberg tidak menjelaskan detail jenis rudal yang diisi air. 

Amerika menilai, masalah korupsi kemungkinan besar melemahkan kebijakan modernisasi militer Xi Jinping dan kepercayaan internal terhadap kemampuan Pasukan Roket. 

Pemecatan petinggi militer oleh Xi Jinping memunculkan spekulasi bahwa itu terkait dengan kampanye antikorupsinya yang sudah berjalan lama. Selama berbulan-bulan, Beijing bungkam terkait banyaknya pejabat tinggi militer dipecat. 

Dari 12 komandan China yang baru-baru ini dipecat, tiga orang memegang posisi teratas di Pasukan Roket, dan empat orang bertanggung jawab atas peralatan, menurut laporan Reuters yang dilansir Selasa (9/1/2024). 

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Selasa, 09 Januari 2024

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network