PESHAWAR, iNewsKutai.id - Pemilihan Umum (Pemilu) terbukti bisa menjadi sumber perpecahan di dalam keluarga. Di Pakistan, seorang ayah menembak mati putranya karena berbeda pilihan politik dalam Pemilu pada 8 Februari 2024 mendatang.
Sebelum penembakan terjadi, keduanya terlibat cekcok mengenai bendera partai politik yang akan dikibarkan di depan rumah mereka.
Pejabat kepolisian di Peshawar Naseer Farid menjelaskan, korban berusia 31 tahun dan merupakan pendukung Partai Tehreek e Insaf (PTI) yang dipimpin mantan perdana menteri Imran Khan.
Sang anak ingin mengibarkan bendera PTI di rumah mereka di pinggiran Peshawar, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
"Sang anak mengibarkan bendera PTI namun dilarang oleh ayahnya sehingga keduanya terlibat pertengkaran hebat,"jelasnya dilansir AFP, Rabu (24/1/2024).
Keduanya kemudian terlibat cekcok hebat. Sang ayah yang merupakan pendukung fanatik Partai Nasional Awami kemudian mengambil pistol lalu menembak putranya.
Usai menembak anaknya, pelaku langsung melarikan diri. Sementara putranya langsung dilarikan ke rumah sakit namun tewas di dalam perjalanan. Kepolisian Peshawar masih memburu pelaku.
Sesuai jadwal, Pemilu Pakistan akan berlangsung pada 8 Februari 2024 mendatang. Imran Khan yang masih menjalani hukuman penjara, bertekad kembali ke kursi perdana menteri.
Artikel ini telah tayang di www.inews.id pada 24 Januari 2024
Editor : Abriandi
Artikel Terkait