Obat Tetes Telinga untuk Sakit Mata, Siswa Kelas 5 SD Buta Permanen Usai Berobat ke Puskesmas

Budi Sunandar
Ilustrasi tenaga puskesmas salah obat. (foto: ist)

PADANG, iNewsKutai - Nasib nahas dialami bocah berusia 12 tahun di Padang. Niat hati ingin berobat mata Puskesmas Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, siswa kelas lima SD itu malah buta permanen. 

Penyebabnya, dokter dan apoteker tidak memberinya obat mata melainkan tetes telinga. Akibatnya, anak semata wayang dari pasangan Murniati dan Rici yang sehari-hari bekerja sebagai buruh ini dia kehilangan penglihatan dalam 10 bulan terakhir dan tidak  berani keluar rumah karena malu.

Korban pun hanya bisa menahan rasa sakit di bola mata sebelah kirinya karena salah pemberian obat di Puskesmas Ulak Karang. Murniati menceritakan, anaknya  mengeluhkan gatal pada bagian matanya dan kemudian berobat ke puskesmas.

Namun setelah tiga hari kemudian, orang tua korban terkejut karena ternyata obat yang diberikan oleh dokter puskesmas ternyata obat tetes telinga bukan mata.

"Awalnya itu berobat katanya matanya gatal dan banyak kotoran. Makanya kami bawa ke puskesmas. Ternyata bukan tetes mata obat itu, tapi telinga. Saya tahu juga pas tanya ke salah satu dokter," kata orang tua pasien, Murniati, Kamis (17/2/2022).

Penasaran dengan nasib mata anaknya, Murnianti pun berobat ke dokter spesialis mata. Dari hasil pemeriksaan, mata anaknya sudah infeksi terlalu parah.

"Katanya infeksi anak saya sudah terlalu parah. Kalau untuk menghilangkan rasa sakit paling dikasih obat, tapi anak ibu sudah cacat permanen," ucapnya.

Orang tua korban pun komplain ke puskesmas tersebut. Kasus ini sudah dilaporkan ke Polresta Padang. 

Sementara itu, Kepala Puskesmas Ulak Karang Padang, Chelsie mengatakan pihaknya sudah memberikan sanksi kepada petugas puskesmas tersebut. Pihaknya juga secara pengobatan sudah memberikan bantuan.

"Kita bertanggung jawab sekali atas apa yang terjadi. Kami punya data juga sudah mencoba mediasi, tapi tidak ada kata sepakat. Kami masih menunggu proses," ucapnya. 

"Kami sudah mencoba pengobatan dari tahun lalu. Yang jelas ini lagi proses," katanya lagi. 

Chelsie tidak bisa memberikan penjelasan kesalahan pada pihak dokter atau apoteker. Alasannya, kasus ini masih dalam proses pemeriksaan. "Itu nanti dulu ya, soalnya juga masih diperiksa," katanya lagi.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network