Ekonomi Kaltim Triwulan I 2024 Tumbuh 7,26 Persen, Ditunjang Sektor Pertambangan dan Konstruksi

Emy Adawiyah
Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan I 2024 mencapai 7,26 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. (foto: ilustrasi/ist)

SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan I 2024 mencapai 7,26 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023 (year on year).

Sementara untuk pertumbunan ekonomi triwulan I-2024 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,16 persen (q-to-q). Hal ini berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp208,15 triliun.

"Ekonomi Kaltim Triwulan I-2024 terhadap Triwulan I-2023 tumbuh sebesar 7,26 persen (y-on-y) dan tumbuh sebesar 0,16 persen (q-to-q) dibanding triwulan sebelumnya," jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana dikutip dari laman Pemprov Kaltim, Selasa (14/5/2024).

Yusniar memaparkan, pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2024 secara y-on-y yang positif terjadi di semua provinsi di Kalimantan. Kaltim menyumbang kontribusi tertinggi pada penyusunan nilai tambah regional Kalimantan sebesar 48,12 persen.

Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Triwulan I-2024 secara y-on-y, adal 16 lapangan usaha memberikan andil positif terhadap pertumbuhan kinerja ekonomi di Kaltim.

Tiga lapangan usaha yang memberikan andil positif terbesar yaitu sektor pertambangan dan penggalian sebesar 4,79 persen; kemudian usaha konstruksi sebesar 1,04 persen; serta perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,39 persen.

Selain itu, ada satu lapangan usaha yang memberikan andil negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Kaltim yakni industri pengolahan dengan andil negatif sebesar 0,13 persen.

Berdasarkan PDRB Kalimantan Timur atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha, struktur perekonomian Kaltim belum mengalami perubahan yang berarti. 

Lima lapangan usaha yang mendominasi adalah pertambangan dan penggalian dengan peranan sebesar 39,57 persen, kemudian industri pengolahan sebesar 18,40 persen, konstruksi sebesar 11,46 persen.

Setelah itu ada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 8,51 persen; dan perdagangan serta perbengkelan sebesar 6,79 persen.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network