MAGELANG, iNewsKutai.id - Empat santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tewas tertimpa tandon pada Jumat (24/4/2025) pagi. Saat kejadian, para santri sedang antre mandi.
Empat santri yang meninggal yakni Rayfhan Hafiz, Wildan Syifaul Haq, Bima Arya Sanjaya dan Muhammad Fadhil Hanafi. Insiden ini juga mengakibatkan 25 santri lainnya mengalami luka-luka dan patah tulang.
Direktur Pesantren Kemenag, Basnang Said menjelaskan, insiden maut itu berawal dari tanah longsor yang membuat tandon air ikut roboh. Longsor ini terjadi di area belakang Gedung Aligarh Psekitar pukul 10.30 WIB.
Saat kejadian, para santri yang bersiap untuk melaksanakan salat Jumat dan merupakan waktu padat antrean mandi. Tanpa diduga, tanah di bawah penampungan air yang terletak di belakang kamar mandi tiba-tiba longsor.
Akibatnya, tembok penampungan air yang berada di atasnya ikut roboh dan menimpa santri yang sedang mengantre mandi. Pengurus pondok langsung menghubungi Basarnas untuk melakukan penyelamatan dan evakuasi.
"Kami sangat berduka atas peristiwa ini. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Doa kami panjatkan untuk para santri yang wafat semoga Allah SWT menerima mereka dalam kasih sayang-Nya dan menempatkan mereka di surga terbaik," kata Basnang dalam keterangannya, Sabtu (26/4/2025).
Dari hasil laporan yang diterima, jumlah korban mencapai 29 orang di mana empat di antaranya meninggal. Sementara 16 santri lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit dan sembilan orang rawat jalan.
"Kepada para santri yang dirawat, kami doakan segera sembuh. Untuk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi kekuatan dan keikhlasan," katanya.
Basnang menambahakna, saat kejadian, petugas BPBD, damkar, polisi, ustaz hingga relawan sigap memberikan pertolongan dan membantu mengevakuasi korban.
"Ini adalah musibah yang tak diharapkan, dan menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya pengawasan keselamatan di lingkungan pendidikan," tambahnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait