TANJUNG REDEB, iNewsKutai.id – Abrasi pantai masih menjadi pekerjaan rumah yang mendesak diselesaikan Pemkab Berau di Pulau Derawan. Keindahan pulau yang terkenal dengan penangkaran penyu dan pemandangan bawah laut itu terancam hilang seiring meningkatnya muka air laut.
Salah satu dampak nyata dari abrasi tersebut adalah sejumlah resort milik swasta dan pemkab yang hilang tersapu gelombang tinggi. Sejauh ini, tidak kurang dari 5 hektare lahan pantai hilang disapu abrasi.
Jika tidak segera tertangani, dikhawatirkan seluruh wilayah Pantai Pulau Derawan bakal hilang tersapu gelombang. Wakil Bupati Berau Gamalis mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi objek wisata andalan Kalimantan Timur tersebut.
Alasannya, penanganan abrasi pantai menjadi Balai Wilayah Sungai V Kalimantan Utara (Kaltara).
“Mereka menyarankan ke Balai Wilayah Sungai V di Kaltara. Di situ lah nanti yang merealisasikan terkait rencana ini. Awalnya ini kan mau ngeblok sungai karena arus di situ deras. Itu belum sempat terealisasi karena beberapa hal,” ujarnya.
Di sisi lain, abrasi di Pulau Derawan membuat sejumlah wisatawan yang berkunjung prihatin. Mereka berharap instansi terkait segera melakukan langkah antisipasi.
“Kita kenal Derawan itu pulau yang indah tapi sayang kalau sampai abrasi dan bahkan hilang. Harapannya semoga dari instansi terkait bisa mengatasi hal tersebut. Jangan sampai keindahan Derawan hilang gara-gara abrasi,” katanya, Senin (28/3/2022).
Editor : Abriandi
Artikel Terkait