JAKARTA, iNewsKutai.id – Enam pemain timnas Indonesia sedang menganggur. Mereka berstatus berstatus tanpa klub atau free agent setelah kontrak berakhir dan diputus lebih cepat.
Situasi ini mencemaskan, mengingat stabilitas dan kebugaran pemain sangat krusial untuk menjaga performa Garuda jelang putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ketidakaktifan bermain secara reguler dikhawatirkan berdampak negatif terhadap performa individu maupun sinergi tim secara keseluruhan.
Berdasarkan data terbaru dari Transfermarkt per Minggu (22/6/2025), berikut daftar pemain Timnas Indonesia yang belum memiliki klub setelah kontraknya berakhir.
Daftar Pemain Timnas Indonesia Tanpa Klub
Bek muda berbakat ini meninggalkan Wolverhampton Wanderers setelah kontraknya tidak diperpanjang. Meski belum memiliki klub baru, Hubner masih menjadi incaran sejumlah tim di Liga 1 Indonesia. Namun, opsi untuk melanjutkan karier di Eropa tetap terbuka lebar berkat postur tinggi, visi bermain yang matang, dan pengalaman di level akademi klub Premier League.
Kabarnya, agennya tengah menjajaki kemungkinan bermain di divisi dua Belanda atau Belgia untuk menjamin perkembangan jangka panjang.
2. Thom Haye
Mantan gelandang Almere City ini kini tengah menganggur setelah kontraknya tidak diperpanjang pada Juni 2025. Thom Haye merupakan pemain yang berpengalaman di Eredivisie dan dinilai memiliki visi serta kemampuan distribusi bola yang baik.
Menurut rumor transfer terbaru, Haye sedang dalam pembicaraan dengan dua klub besar Liga 1, yakni Persija Jakarta dan Arema FC, yang tertarik mendatangkannya untuk memperkuat lini tengah.
3. Nathan Tjoe-A-On
Nathan resmi dilepas oleh Swansea City meskipun masih memiliki sisa kontrak hingga 2026. Selama dua musim terakhir, ia kesulitan menembus tim utama dan hanya mencatat tiga penampilan, sebagian besar di ajang Piala Liga Inggris. Nathan juga sempat dipinjamkan ke Heerenveen di Eredivisie, namun hanya tampil beberapa kali dengan menit bermain minim.
Terakhir, ia memperkuat Timnas Indonesia saat menghadapi Australia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berakhir dengan kekalahan 1-5. Setelah laga tersebut, Nathan tak lagi masuk daftar starting XI. Kini, ia tengah mencari klub baru yang bisa memberinya menit bermain reguler demi menjaga peluangnya di level internasional.
4. Jordi Amat
Bek senior ini tak lagi memperkuat Johor Darul Ta’zim (JDT), klub Malaysia yang selama ini menjadi tempatnya berkarier. Jordi lebih sering duduk di bangku cadangan musim lalu, yang kemudian membuat pihak klub memutuskan untuk melepasnya.
Kini, ia menjadi target beberapa klub Liga 1 seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta yang sedang membutuhkan sosok berpengalaman di lini pertahanan. Selain itu, pengalaman Jordi di La Liga Spanyol menjadi nilai tambah yang sangat berharga.
5. Shayne Pattynama
Setelah dilepas oleh KAS Eupen di Liga Pro Belgia, Shayne Pattynama kini tengah menjajaki beberapa opsi baru. Ia dikaitkan dengan klub-klub dari Thailand, Malaysia, hingga Liga 1 Indonesia. Pattynama merupakan pemain serbabisa yang bisa bermain sebagai bek kiri maupun gelandang bertahan, menjadikannya aset berharga bagi tim yang ingin memperkuat sektor kiri pertahanan.
Dalam beberapa laporan, dia juga disebut tertarik untuk bermain di Jepang atau Korea Selatan jika ada kesempatan kontrak jangka panjang.
6. Rafael Struick
Struick, pemain muda yang mencetak gol penting bagi Indonesia di Piala Asia U-23, tak mendapat perpanjangan kontrak dari Brisbane Roar (A-League). Kendati demikian, performa apiknya membuat sejumlah klub Indonesia tertarik.
Bali United dikabarkan selangkah lagi mendapatkan tanda tangan Struick, sebagai bagian dari regenerasi tim sekaligus menjaga kestabilan performa pemain menjelang laga-laga penting Timnas.
Kondisi tanpa klub bagi sejumlah pemain penting ini tentu berdampak pada kestabilan performa Timnas Indonesia. Kurangnya kompetisi di level klub bisa memengaruhi kondisi fisik, ritme bermain, dan kepercayaan diri mereka.
Kejelasan status klub enam pemain naturalisasi ini akan sangat menentukan kesiapan Timnas Indonesia menghadapi fase penting Kualifikasi Piala Dunia 2026. Perlu sinergi antara federasi, klub, dan agen pemain agar talenta terbaik Garuda tetap berada dalam kondisi kompetitif.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait