GAZA, iNewsKutai.id - Paket bantuan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk warga Gaza, Palestina mendapat sorotan. Penyebabnya, Otoritas Gaza menemukan obat-obatan terlarang atau narkoba dalam bantuan yang disalurkan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF).
Senyawa mengandung narkotika tersebut ditemukan dicampurkan dengan tepung, bagian dari paket bantuan GHF, lembaha yang dikelola Pemerintah AS dan Israel.
Obat yang mengandung narkoba tersebut yakni oxycodone yang fungsi utamanya adalah penghilang nyeri atau rasa sakit. Obat tersebut ditemukan warga Palestina dalam kantong tepung yang mereka terima dari pusat pendistribusian bantuan yang dikelola GHF.
Badan penanggulangan narkoba AS, DEA menyatakan oxycodone sebagai analgesik narkotika semi-sintetik dan sering disalahgunakan di kalangan pecandu narkotika.
"Ada kemungkinan pil-pil ini sengaja digiling atau dilarutkan dalam tepung, serangan langsung terhadap kesehatan masyarakat," tulis kantor media Gaza dalam pernyataannya dikutip dari Anadolu, Sabtu (28/6/2025)
Media Gaza mencurigai pengemasan tepung bercampur narkoba tersebut untuk menyebarkan kecanduan dan menghancurkan tatanan sosial Palestina.
Mereka pun menuduh Israel bertanggung jawab sepenuhnya atas kejahatan keji ini tersebut. Penggunaan narkoba oleh Israel sebagai 'senjata' dalam perang disebut menjijikan terhadap warga sipil.
"Ini adalah bagian dari genosida Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina," tulis pernyataan tersebut.
Berdasarkan Data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebutkan, sedikitnya 549 warga tewas dan lebih dari 4.000 lainnya luka akibat serangan Israel di pusat-pusat bantuan dan lokasi truk makanan PBB sejak 27 Mei.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait