JAKARTA, iNewsKutai.id - Kalimantan ternyata menyimpan harta karun yang tak ternilai. Adalah Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth yang harganya jauh lebih tinggi dibanding emas.
LTJ termasuk Critical Raw Mineral (CRM) alias mineral mentah ini bernilai tinggi karena merupakan bahan baku pembuatan pesawat luar angkasa hingga persenjataan seperti rudal balistik.
Dosen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Ganden Supriyanto mengungkapkan, logam tersebut sangat mahal karena bisa digunakan untuk berbagai bidang tertentu. Harganya melampuai emas dan platina.
Logam ini juga menjadi bahan baku pendukung mobil listrik, mulai dari tenaga penggerak mobil sampai logam pelapis kendaran listrik. Material super langka ini mampu menambah kekuatan logam lainnya. Mineral ini juga mendukung produksi alutsista seperti satelit, rudal, laser dan lainnya.
“Logam tanah jarang ini sangat penting kaitannya pada beberapa bidang tertentu seperti bidang meterologi untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi dan semi konduktor,” ujar , dikutip Kamis (5/5/2022).
Manfaat lainnya ialah menjadi bahan baku pembuatan pembangkit listrik, penyimpanan listrik, pendukung tambang, hingga mendukung produk teknologi untuk mendeteksi kanker dan jenis penyakit lain.
Berdasarkan hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), wilayah yang mengandung logam langka ini adalah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk wilayah Kalimantan, endapan LTJ laterit diperkirakan mengandung volume 1.928.640 ton.
Dengan menggunakan rasio estimasi yang sangat kecil terhadap volume yang ada, yakni sekitar 0,0114% untuk Pulau Kalimantan, makan jumlah minimal LTJ yang dapat diolah sekitar 219 ton.
Sementara di Pulau Sulawesi mencapai 1.515.056 ton atau rasio estimasi 0,0292% dengan rare mineral yang bisa diolah sebanyak 443 ton. Di Pulau Sumatera, jenis endapan LTJ yang terbentuk adalah LTJ pelapukan dengan volume mencapai 4.426.115,4 ton.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait