JAKARTA, iNewsKutai.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berguru ke Korea Selatan untuk memulai pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan mengirimkan 25 young engineer ke Negeri Ginseng tersebut.
Mereka akan belajar dan menjalani pelatihan terkait smart city yang menjadi konsep pembangunan IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara. Kemen PUPR juga mengirim 14 insinyur untuk mempelajari Structural Health Monitoring System (SHMS) jembatan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, young engineer itu akan diberangkatkan pada Juli mendatang bersamaan dengan penyiapan infastruktur logistik di IKN Nusantara.
"Ini merupakan bentuk kerja sama yang lebih konkret selain diskusi-diskusi yang kita lakukan pada seminar atau konferensi dengan pemerintah Korea Selatan,” ucap Basuki saat menerima kunjungan delegasi dari Korea Selatan yang dipimpin Assistant Minister for Road, Ministry of Land, Infrastructure and Transport, Korea Selatan Lee Yoon-Sang di Jakarta.
“Selain SHMS dan ITS (Intelligent Transport Systems), akan diprioritaskan juga feasibility study (FS) dan basic design untuk jalan akses IKN karena kami akan memulai pembangunan infrastruktur dasar IKN pada Agustus 2022 mendatang,” ujar Basuki dikutip dari Antara, Selasa (21/6/2022).
Kunjungan delegasi Korsel ke Indonesia pada Senin (20/6/2022) merupakan bagian dalam Konferensi Jalan Indonesia-Korea Ke-17, yang merupakan kerja sama teknis bilateral antara Kementerian PUPR Indonesia dengan Kementerian Konstruksi dan Perhubungan Korea Selatan. Konferensi Jalan Indonesia – Korea ke-17 diselenggarakan pada 20-23 Juni 2022 dengan tema “Smart City for IKN”.
Basuki juga menjelaskan jika saat ini terdapat tiga hibah yang sedang dalam proses pipeline yaitu FS dan Basic Design Immersed Tunnel Teluk Balikpapan (Jalan Tol Akses IKN), pembentukan Manajemen Konstruksi Digital dan Hijau di Indonesia, dan pembentukan Sistem Informasi Jalan Tol di Indonesia.
Sehubungan pembangunan IKN, Assistant Minister for Road Lee Yoon-Sang mengungkapkan telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia dan Korea Selatan.
“Setelah seminar konferensi pada tanggal 21 Juni, kami juga akan melakukan technical study ke IKN pada hari berikutnya. Para direksi dan peneliti kami akan ikut ke lokasi untuk menggali lebih banyak ekspansi kolaborasi antara kedua negara,” ucap Lee Yoon-Sang.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait