Bajak Pesawat Sriwijaya Air di Bandara Soekarno Hatta, Pasukan Elit TNI Lumpuhkan 15 Teroris

Riezky Maulana
Ilustrasi simulasi penanggulangan teror di Bandara Soekarno Hatta. (Foto: Okezone)

TANGERANG, iNewsKutai.id - Aksi pembajakan pesawat terjadi di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022) malam. Teroris membajak pesawat milik Sriwijaya Air dan menyandera awak serta seluruh penumpang.

Tidak hanya pesawat, teroris yang diketahui berjumlah 15 orang juga menguasai ruang tunggu bandara terbesar di Indonesia tersebut. Selain itu, empat orang berhasil menguasai menara Air Traffic Control (ATC) bandara.

Situasi itu membuat layanan bandara lumpuh. Penumpang panik karena para teroris menggunakan sejata lengkap. Untuk mengatasi ancaman krusial itu, pasukan elite dari masing-masing matra yaitu Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL, dan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU langsung menggelar operasi khusus. 

Para prajurit pun bereaksi cepat dengan melaksanakan operasi penyelamatan dan pembebasan sandera. Dengan penuh kewaspadaan, unit penindak melaksanakan kegiatan intelijen taktis dan teknik menggunakan drone guna memantau situasi.

Sementara tim penindak di pesawat dengan bantuan Unit KBRN dapat berhasil menguasai pesawat Sriwijaya kembali dan menyelamatan awaknya dan penumpang. Dalam operasi ini seluruh pelaku teroris dapat dilumpuhkan oleh pasukan khusus TNI.

Peristiwa yang terjadi di Bandara Soetta tersebut merupakan skenario latihan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI Semester I TA 2022. Latihan tersebut dalam rangka mendukung tugas pokok TNI. 

“Pasukan khusus antiteror dilatih, dilengkapi, dan ditugaskan menangani skenario pembajakan dan operasi penanggulangan terorisme di pesawat dan juga di lingkungan bandara. Pasukan khusus penanggulangan teror ini pada skenario latihan dikendalikan oleh Koopssus TNI di bawah perintah langsung Panglima TNI,” kata Dankoopssus TNI Mayjen TNI Joko P Putranto, Rabu (22/6/2022).  

Dia berharap proses latihan yang dilakukan pada malam hari ini dapat membangun kesadaran bersama, terorisme merupakan tindakan yang berbahaya.  

"Semoga tidak ada lagi kasus-kasus seperti itu, apalagi di negara tercinta Republik Indonesia," ujar Joko.  

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network