Diduga Sudah Sepakat Bermain Imbang 1-1, Begini Pembelaan Pelatih Thailand dan Vietnam

Andri Bagus Syaeful
Thailand dan Vietnam diduga sengaja bermain aman untuk lolos ke semifinal Piala AFF U-19. (foto: aff)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Timnas Vietnam dan Thailand kompak saling bela usai bermain imbang 1-1 di Stadion Madya Senayan, Minggu (10/7/2022) malam. Pelatih kedua tim mengaku kelelahan sehingga tidak saling serang pada laga penentuan tersebut.

Thailand dan Vietnam melaju ke semifinal Piala AFF U-19 2022. Hasil imbang 1-1 membuat timnas Indonesia U-19 yang menang telak 5-1 atas Myanmar tersingkir. Skuad Garuda muda kalah head to head dengan kedua tim karena hanya bermain imbang 0-0 saat bersua di fase grup.

Padahal, Indonesia sangat subur dalam turnamen kali ini dengan mencetak 17 gol dan hanya dua kali kebobolan. Kegagalan Ronaldo Kwateh dkk ini tidak lepas dari andil Thailand dan Vietnam yang diduga bermain aman.

Buktinya, dalam laga di Stadion Madya, kedua tim jarang saling serang dan hanya sekadar mengalirkan bola dari kaki ke kaki. Tidak ada ancaman berarti bagi gawang kedua tim. Kedua tim bahkan bermain lambat. Gol baru tercipta pada babak kedua di menit 72 lewat gol Kroekphon. Tim Gajah Perang lebih dulu mencetak gol.

Anehnya, tiga menit kemudian, giliran Khuat Van Khang mencetak gol balasan hingga pertandingan imbang 1-1. Setelah itu, kedua tim bermain loyo dan tidak terlihat ingin menambah gol. Skor tersebut sudah cukup bagi kedua tim untuk melaju ke semifinal.

Pelatih Vietnam U-19 Dinh The Nam berkilah timnya tidak bisa terus menjaga tempo menyerang setelah hasil imbang karena kelelahan. 

"Setelah imbang pada babak kedua, kami memang tidak bisa menekan Thailand karena stamina pemain yang berkurang drastis," ucap Dinh The Nam. 

"Saya menginstruksikan para pemain penyerang agar terus menekan. Namun, hal itu tidak efektif karena stamina pemain yang menurun," tambahnya.

Pembelaan serupa juga disampaikan pelatih Thailand Salvador Valero Garcia. Dia menyebut anak asuhnya juga mengalami kelelahan. 

"Penurunan tempo pertandingan karena kami sangat lelah. Kami sulit menyimpan energi pada pertandingan ketat ini. Jadi, kami sulit untuk kompak hingga akhir laga," ujarnya.

Padahal, saat menghadapi Indonesa maupun Myanmar atau Filipina, kedua tim tersebut sangat bernafsu dan memeragakan permainan menyerang. 

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network