JAKARTA, iNewsKutai.id - Sumber Kencono sudah tidak asing bagi pengguna transportasi bus Trans Jawa. Bus legendaris ini melayani rute, Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Jawa Timur.
Dibalik nama tenarnya, armada perusahaan otobus (PO) ini juga dijuluki sebagai bus hantu. Beragam cerita mengiringi julukan tersebut terutama cerita-cerita mistis yang berkembang di kalangan penumpang namun tidak bisa dipastikan kebenarannya.
Julukan itu sebenarnya tidak lepas dari track record armada bus Sumber Kencono yang kurang begitu baik di kalangan masyarakat. Bus ini kerap terlibat kecelakaan lalu lintas yang menelan banyak korban jiwa dengan tragis.
Hal ini tidak lepas dari ulah para sopir yang dikenal begitu ugal-ugalan ketika berkendara sehingga sering menyebabkan kecelakaan. Nama PO dengan kantor pusat dan garasi bus di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur itu kemudian diplesetkan menjadi Sumber Bencono yang berarti sumber bencana.
Setelah ditelisik, stigma negatif tersebut bermula ketika bus Sumber Kencono menjadi pilihan banyak penumpang di saat bus Flores yang merupakan kompetitornya pernah mengalami kecelakaan tragis.
Kecelakaan lalu lintas yang dialami bus Flores tersebut terjadi ketika membawa penumpang yang merupakan siswa SMP dari Jombang dan menyebabkan sebagian besar siswa meninggal dunia.
Merasa bus Flores tidak aman untuk ditumpangi, para penumpang pun beralih ke bus Sumber Kencono. Akibatnya, perusahaan dari bus Sumber Kencono meningkatkan jam terbang karena membludaknya penumpang.
Tak tanggung-tanggung, peningkatan jam terbang oleh bus Sumber Kencono ini menjadi 20 menit sekali. Dari situlah, supir bus pun mengendarai Sumber Kencono dengan sangat cepat agar dapat mencapai target tepat waktu.
Tak jarang dari mereka saling menyalip dan ugal-ugalan di jalan hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Namun sayangnya, peristiwa sial ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis oleh penumpang.
Banyak orang menganggap bahwa Sumber Kencono memang sengaja mencari korban jiwa agar tetap menghasilkan pendapatan yang tinggi. Tak hanya itu, cerita-cerita seram dari penumpang pun mendukung anggapan adanya hal mistis tersebut.
Meskipun demikian, pemilik bus tak mau tinggal diam dengan anggapan buruk tersebut. Bus Sumber Kencono pun berganti nama menjadi bus Sugeng Rahayu yang bermakna selamat, sejahtera, dan jauh dari musibah.
Tak hanya berganti nama, pemilik bus juga mulai mengontrol sopirnya agar berkendara sesuai dengan laju kecepatan normal. Pemilik bahkan tak segan memecat sopir bus yang kedapatan ‘bandel’ saat berkendara.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait