JAKARTA, iNewsKutai.id - Berhutang menjadi salah satu perkara paling sulit dalam hidup. Untuk menghindari hal tersebut, ada doa yang dianjurkan Rasulullah Nabi Muhammad SAW untuk diamalkan setiap hari.
Tentunya, amalan tersebut harus disertai dengan kerja keras agar bisa melunasi pinjaman. Apalagi jika jumlahnya cukup besar misalnya untuk modal usaha maupun kegiatan lainnya.
Dalam Alquran, jika kita berutang harus mencatatnya agar tidak lupa untuk mengembalikan utang tersebut. Firman Allah Swt:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى فَاكْتُبُوْهُۗ وَلْيَكْتُبْ بَّيْنَكُمْ كَاتِبٌۢ بِالْعَدْلِۖ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kalian menuliskannya. (Al-Baqarah: 282)
Mufasir Ibnu Katsi menerangkan, ayat tersebut merupakan petunjuk dari Allah Swt buat hamba-hamba-Nya yang mukmin apabila mereka mengadakan muamalah secara tidak tunai, yaitu hendaklah mereka mencatatkannya; karena catatan itu lebih memelihara jumlah barang dan masa pembayarannya serta lebih tegas bagi orang yang menyaksikannya.
Hikmah ini disebutkan dengan jelas dalam akhir ayat, yaitu melalui firman-Nya: "Yang demikian itu lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan kesaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguan kalian. (Al-Baqarah: 282).
Ibnu Abbas mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan transaksi salam yang dibatasi dengan waktu tertentu. Qatadah meriwayatkan dari Abu Hassan Al-Araj, dari Ibnu Abbas yang mengatakan, "Aku bersaksi bahwa utang yang dalam tanggungan sampai dengan batas waktu yang tertentu merupakan hal yang dihalalkan dan diizinkan oleh Allah pemberlakuannya."
Kemudian Ibnu Abbas membacakan firman-Nya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan. (Al-Baqarah: 282). Rasulullah Saw. bersabda:
"Barang siapa yang berutang, maka hendaklah ia berutang dalam takaran yang telah dimaklumi dan dalam timbangan yang telah dimaklumi untuk waktu yang ditentukan".
Rasulullah juga mengajarkan doa kepada sahabatnya agar terbebas dari lilitan utang. Berikut doanya:
« اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ »
Artinya: Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu dari susah dan sedih, dari lemah dan malas, dari takut dan kikir, dikalahkan oleh hutang dan penguasaan orang lain.” (HR Abu Dawud No 1330).
Rasulullah Saw mengajarkan doa ini kepada sahabat Abu Umamah agar dapat membayar utang-utangnya, akhirnya dia pun mampu membayarnya. Sesuai hadis, doa ini dibaca tiap pagi dan sore.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait