NEW YORK, iNewsKutai.id - Pemecatan besar-besaran dilakukan bos Meta Platforms Inc (Meta), Mark Zuckerberg. Perusahaan yang menaungi Facebook, Instagram, dan WhatsApp itu merumahkan 11.000 karyawannya di seluruh dunia.
Sebelum pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan, jumlah karyawan Meta mencapai 87.314 orang. Dengan adanya PHK tersebut, jumlah karyawan yang dipangkas mencapai 11 persen atau yang terbesar sejak 2004.
Jumlah ini hampir tiga kali lipat dibanding karyawan Twitter yang dipecat oleh Elon Musk ketika mengakuisisi media sosial populer tersebut. Tidak hanya melakukan pemecatan, Mark Zuckerberg juga menghentikan perekrutan karyawan baru.
Dilansir The New York Times, Meta melakukan PHK di seluruh departemen dan wilayah. Namun, divisi perekrutan dan bisnis merupakan yang paling terdampak.
Sedangkan divisi yang tidak dipotong secara tajam antara lain yang mempekerjakan para insinyur yang menggarap proyek-proyek terkait metaverse, dunia online imersif yang telah dipertaruhkan oleh Mark Zuckerberg.
Disebutkan jika PHK massal ini beriringan dengan tekanan finansial pada tahun ini, seiring perpindahan bisnis perseroan ke Metaverse di tengah perlambatan ekonomi global. Masalah ini semakin berat karena penurunan iklan digital yang menjadi sumber utama pendapatan Meta.
Hal ini bisa dilihat dari laporan keuangan Oktober lalu di mana pendapatan Meta mencatatkan penurunan laba kuartalan sebesar 50 persen dan penurunan penjualan kedua berturut-turut.
Di sisi lain, pengeluaran Meta justru melonjak 19 persen. Sementara dari sektor saham,nilanya telah turun sekitar 70 persen tahun ini. Mark Zuckerberg mengaitkan PHK karyawan disebabkan perusahaan tumbuh terlalu cepat selama pandemi, ketika lonjakan perdagangan online menyebabkan lonjakan besar dalam pendapatan.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan pesat Facebook, Instagram, dan WhatsApp selama masa pandemi awalnya dinilai akan permanen, sehingga membuatnya meningkatkan pengeluaran secara signifikan dalam perekrutan karyawan.
“Sayangnya, ini tidak berjalan seperti yang saya harapkan. Saya salah menilai, dan bertanggung jawab untuk itu," kata Mark Zuckerberg.
Dalam sebuah surat kepada karyawan, Mark Zuckerberg mengungkapkan penyesalan atas keputusan melakukan PHK massal karena beban kerugian yang dialami perusahaan.
“Saya ingin bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kita sampai di sini. Saya tahu ini sulit untuk semua orang, dan saya sangat menyesal untuk mereka yang terkena dampak (PHK)," ujar Mark Zuckerberg.
(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : Meta PHK 11.000 Karyawan di Facebook, Instagram, dan WhatsApp, Mark Zuckerberg: Saya Sangat Menyesal)
Editor : Abriandi
Artikel Terkait