JAKARTA, iNewsKutai.id - Fakultas Kedokteran lekat dengan stigma biaya pendidikan mahal. Tidak heran, mayoritas mahasiswanya berasal dari kalangan berada. Namun, Marhamdani, dokter muda Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) membuktikan sebaliknya.
Marhamdani bukanlah dari kalangan orang berkecukupan. Sebaliknya, ayahnya hanya seorang buruh tani dan ibunya sudah meninggal. Tanpa memandang remeh, tentu pendapatan keluarganya tidak akan cukup untuk membiayai dirinya mengambil pendidikan di Fakultas Kedokteran.
Tapi semua rintangan tersebut bisa diatasinya lewat kerja keras. Salah satunya dengan giat belajar. Ibarat pepatah usaha tidak mengkhianati hasil, Marhamdani lulus SNMPTN melalui jalur Bidikmisi, lima tahun lalu.
Sejak saat itu, pintu harapan dan cita-citanya terbentang lebar di hadapannya. Setelah 5 tahun lebih berjuang, dia akhirnya bisa mewujudkan keinginan mendiang ibunya untuk menjadi dokter.
Dia pun mengenang apa yang sudah dilewatinya dalam lima tahun terakhir. Meski merasa menjadi orang yang sangat beruntung karena dapat menyelesaikan pendidikan dokter secara gratis, namun Marhamdani harus berjuang sendiri memenuhi kebutuhan perkuliahan.
Salah satu usahanya mendapatkan uang tambahan adalah memberikan les privat beberapa mata kuliah bagi yang membutuhkan. Dia pun tak menyangka, mampu melewati semua halangan tersebut hingga akhirnya dilantik sebagai dokter muda.
"Jangan patah semangat untuk yang mempunyai kendala biaya kuliah seperti saya. Persiapkan nilai-nilai kalian sebaik mungkin sedari jenjang menengah atas agar bisa masuk jalur SNBP dan mengikuti Program Bidikmisi," ujar Marhamdani dikutip dari Sindonews, Rabu (22/2/2023).
Editor : Abriandi
Artikel Terkait