TEPI BARAT, iNewsKutai.id - Kurma asal Israel membanjiri pasar dunia jelang bulan Ramadan. Produk kurma Medjoul yang dipasarkan sebagai produk Israel namun ditanam di tanah Palestina yang dicuri Zionis.
Samidoun.net dalam laporannya menyebutkan jika sebagian besar kurma ditanam di permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
“Hingga 80% dari semua kurma yang diproduksi secara ilegal ini diekspor ke seluruh dunia,” ungkap laporan Samidoun.net yang menggalang boikot untuk kurma Israel.
Menurut laporan itu dikutip dari Sindonews, Jumat (17/3/2023), Israel adalah pengekspor kurma terbesar ketiga di dunia, dengan ekspor senilai USD181 juta pada 2017 lalu.
Di sisi lain, ribuan tahanan Palestina menyambut Ramadan di dalam penjara Israel dan sebagian kehilangan keluarga atau orang yang mereka cintai.
Jutaan lebih warga Palestina juga menyambut Ramadan menghadapi penghancuran rumah, penyitaan tanah, rasisme sistematis dan apartheid, pengepungan yang mematikan, eksekusi di luar hukum, pendudukan militer, dan penjajah pemukim.
Selama lebih dari 74 tahun, pengungsi Palestina telah ditolak kembali ke rumah, tanah dan properti mereka oleh pemerintah pendudukan Zionis. Namun, pada saat yang sama, perusahaan Israel memasarkan produk tanah Palestina yang mereka curi, ke seluruh dunia yakni kurma medjoul.
Dalam kebanyakan kasus, perusahaan besar Israel ini mengeksploitasi tenaga kerja Palestina serta tanah Palestina untuk membawa kurma ini ke pasar internasional.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait