PONTIANAK, iNewsKutai.id - Oknum TNI Prada Y telah ditangkap diduga sebagai pelaku pembunuhan wanita yang kerangka mayatnya ditemukan di Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Kepala Penerangan Kodam XII Tanjungpura, Kolonel Ade Rizal Muharram, mengonfirmasi penangkapan Prada Y. Saat ini, Prada Y sedang ditahan oleh Pomdam XII Tanjungpura.
"Memang benar anggota TNI dengan inisial Y sedang menjalani pemeriksaan," kata Ade dalam keterangan pers di Pontianak, pada Senin (5/6/2023) sore.
Ade menyebutkan bahwa Prada Y ditangkap di unitnya, Yonif 645/Gardathama Yudha, di Kabupaten Sambas. Setelah menjalani pemeriksaan oleh Polres Sambas, Prada Y kemudian diserahkan ke Pomdam XII Tanjungpura di Pontianak.
"Ayah kemarin baru sampai di Pomdam Pontianak," tambah Ade.
Sebelumnya, terjadi penemuan mayat yang hanya tinggal kerangka di Sambas, tepatnya di Bukit Tempayan, pada Kamis (1/6/2023). Kejadian tersebut mengejutkan warga di Sajingan Besar.
Mayat tersebut ditemukan terkubur dalam tanah dengan kedalaman hampir 1 meter di area tersebut, di belakang rumah seorang warga bernama Warso. Berdasarkan pemeriksaan forensik di Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak, diketahui bahwa mayat tersebut adalah seorang perempuan.
Identitas korban terkuak ternyata Sri Mulyani, warga Sungai Jawi, Kota Pontianak, yang dilaporkan hilang sejak Desember 2022.
Pihak keluarga SM, Yuliansyah, mengatakan, adiknya pergi sejak Desember 2022. Saat izin pergi, korban mengatakan akan pergi dengan tunangannya, Prada Y.
Namun Y tunangan SM, yang merupakan prajurit TNI yang bertugas di Sambas sempat membantahnya. Ia mengatakan bahwa SM sedang bekerja di Malaysia.
"Setelah pergi Desember 2022, nomor SM tak aktif. Jadi keluarga menghubungi mantan tunangannya, dan diberi tahu, bahwa SM kerja di Malaysia. Dia lalu memberikan nomor telepon yang katanya nomor SM," kata Yuliansyah, Minggu, 4 Juni 2023.
Nomor Hp korban sempat tidak aktif, tiba-tiba aktif kembali. Orang di nomor baru yang mengaku sebagai korban kemudian mengechat keluarga.
"Kami selama ini terus komunikasi, lewat chat. Tetapi dia tidak mau ditelepon dan divideocall," ujar Yuliansyah.
Ketika masih berkomunikasi dengan korban, keluarga justru mendapat kabar dari pihak kepolisian, menyebut kerangka mayat yang geger ditemukan itu merupakan SM.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait