Korban sempat dilarikan ke rumah sakit oleh rekan-rekannya untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan dan dinyatakan meninggal.
"Kejadian ini mengejutkan karena model pesawat ini paling rendah risiko. Beratnya hanya 8 kg. Mungkin karena kondisi tanah gembur akibat hujan, sehingga pasak terlepas dan mengenai mahasiswa kami," katanya.
Kejadian tersebut, sambung Pandji membuat pihak ITB memperketat pengawasan atas semua kegiatan mahasiswa dan membuat SOP untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
"Almarhum telah diserahkan kepada pihak keluarga dan telah dimakamkan di Jakarta," pungkasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait