Pemberangkatan Haji 2022 Masih Tanda Tanya, Menteri Agama Lobi Arab Saudi

Widya Michella
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi saat membuka ibadah haji 2021 lalu dengan pembatasan kuota hanya untuk 60.000 jemaah di dalam negeri. (Foto: Reuters).

JAKARTA - Pemberangkatan jamaah haji tahun ini masih menjadi tanda tanya. Tidak adanya kepastian dari pemerintah Arab Saudi membuat Kementerian Agama belum bisa mengambil langkah lebih jauh terutama terkait kuota yang bisa diberangkatkan. 

Sebab, seperti tahun-tahun sebelumnya, kepastian ada atau tidaknya penyelenggaraan haji menjadi kewenangan Pemerintah Arab Saudi. Menteri Agama ( Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi.

"Namun kami terus berkoordinasi dan sampai saat ini kepastian tentang ada atau tidaknya penyelenggaraan ibadah haji tahun 1433 H/2022 M belum dapat diperoleh sebagaimana yang telah disampaikan pada rapat kerja sebelumnya," kata Menag dalam Rapat kerja bersama komisi VIII DPR RI, yang disiarkan secara daring, Senin (17/1/2022). 

Menag menekankan bahwa belum adanya kepastian juga dialami negara-negara lain yang ingin memberangkatkan jamaah haji pada 2022.

"Belum adanya pembicaraan ini bukan hanya kepada Indonesia tetapi juga kepada negara-negara lain yang menyelenggarakan misi haji," katanya. 

Menag Yaqut mengaku sanggup melakukan diplomasi antarnegara, tanpa harus Presiden Jokowi turun ke Arab Saudi.

"Jadi selama kita masih bisa, saya kira belum perlulah presiden, karena apa yang dilakukan Saudi dan apa yang kita lakukan ini sebenarnya sudah berkomunikasi terus-menerus, baik secara korespondensi melalui surat-menyurat maupun komunikasi melalui telepon dan WhatsApp ke otoritas di Saudi jadi kita tunggu saja prosesnya sambil terus berdoa," katanya.

Menag menduga ketidakpastian tersebut tidak lain karena Arab Saudi belum mempunyai skema penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi. Khususnya terkait maraknya penyebaran varian Omicron di seluruh dunia. 

"Kalau diminta memastikan tidak ada yang bisa memastikan sampai sekarang. Bahkan saya yakin pemerintah Saudi pun belum memiliki skema memastikan atau tidak karena pasti banyak yang harus dievaluasi apalagi kita tahu Omicron ini semakin banyak kasusnya," katanya.

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network