YAHUKIMO, iNewsKutai.id - Operasi perburuan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Yahukimo, sukses besar. Lima anggota KKB tewas tertembak dalam kontak senjata dengan pasukan marinir TNI AL.
Anggota KKB tersebut disergap saat hendak menyerang Pos Satgas Pengamanan Marinir, dari Yonif 7 MarinirTNI AL di Papua Pegunungan. Pergerakan anggota KKB tersebut terekam kamera drone yang diterbangkan anggota marinir.
"Kontak tembak pasukan mariniri dengan KKB terjadi di sekitar tepi Sungai Braza, Kabupaten Yahukimo, pada Kamis (14/9/2023)," jelas Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel CZI, Gusti Nyoman Suriastawa dikutip Senin (18/9/2023).
Dia menjelaskan, sebelum kontak tembak, pasukan dari Yonif 7 Marinir TNI AL menemukan jejak kelompok KKB di kawasan Sungai Braza saat melakukan patroli.
Marinir kemudian menerbangkan drone untuk mencari jejak dari udara. Melalui kamera video, terlihat lima anggota KKB menenteng senjata api laras panjang di sekitar Sungai Braza.
Mereka teridentifikasi sebagai anggota KKB dari Kodap III Ndugama-Ndarakma, pimpinan Yotam Bugiangge, dan mengarah ke Pos Satgas Pengamanan Yonif 7 Marinir TNI AL.
Pasukan marinir kemudian melakukan penyergapan di tepi Sungai Braza dan terlibat kontak tembak hingga menewaskan 5 anggota KKB.
Dari hasil penyisiran pasukan gabungan TNI-Polri, ditemukan lima jenazah anggota KKB dan telah dievakuasi ke rumah sakit. Selain itu, aparat juga mengamankan barang bukti berupa senjata laras panjang dan ratusan amunisi serta sejumlah asesoris Papua merdeka.
"Anggota KKB kerap meneror warga di Yahukimo, dengan membakar rumah dan objek vital, membunuh warga, serta menyerang anggota TNI-Polri," tuturnya.
Anggota KKB pimpinan Yotam Bugiangge juga kerap melakukan kekerasan dan mengganggu keamanan hingga menyebabkan warga sipil dan anggota TNI-Polri meninggal dunia. "Mereka bukan warga asli Yahukimo. Bahkan, merekalah yang meneror warga," ungkap Suriastawa.
Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, hingga saat ini anggota Polri, dan prajurit TNI terus berlatih. Selain itu, anggota TNI-Polri juga disiagakan, untuk mengantisipasi serangan balik yang bisa terjadi setiap saat.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait