Jangan Dianggap Remeh! Bahaya Kesepian Setara Merokok 15 Batang per Hari, Bisa Memicu Stroke

Diana Rafikasari/Abriandi
WHO menetapkan kesepian sebagai masalah kesehatan yang bahayanya setara merokok 15 batang per hari. (Foto: Ilustrasi/ist)

JAKARTA, iNewsKutai.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan kesepian sebagai masalah kesehatan global yang memiliki tingkat bahaya yang setara dengan merokok 15 batang setiap hari.

Sebagai respons terhadap dampak negatif kesepian, Komisi Hubungan Sosial telah dibentuk untuk mengatasi dan mencegah kesepian yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan.

Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa tingginya tingkat isolasi sosial dan kesepian di seluruh dunia memiliki konsekuensi serius terhadap kesehatan dan kesejahteraan.

“Orang-orang yang tidak memiliki koneksi sosial yang cukup kuat berisiko lebih tinggi terkena stroke, kecemasan, demensia, depresi, bunuh diri, dan berbagai masalah kesehatan lainnya,” kata Tedros dilansir dari Times of India, Rabu (22/11/2023).

Ahli bedah umum AS, Vivek Murthy, dalam salah satu laporannya berjudul 'Epidemi Kesepian dan Isolasi Kita', menjelaskan bahwa kesepian lebih dari sekadar perasaan buruk. Hal ini karena kesepian dapat merugikan kesehatan individu dan masyarakat.

“Kondisi ini terkait dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, demensia, stroke, depresi, kecemasan, dan bahkan kematian dini. Dampak kematian akibat terputusnya hubungan sosial setara dengan dampak kematian akibat merokok hingga 15 batang sehari,” ungkap Vivek.

Dalam mengatasi kesepian, perawatan atau cara untuk mengatasinya tidaklah instan dan memerlukan upaya ekstra. Misalnya, Anda dapat terlibat dalam kegiatan sosial, bergabung dengan klub atau kelompok yang sesuai minat Anda, atau bahkan menjadi sukarelawan untuk membantu membuat orang lain merasa bahagia.

Ketika Anda menjadi bagian dari suatu kelompok dan aktif berpartisipasi, perlahan-lahan rasa kesepian dapat berkurang. Saat Anda berkenalan dengan orang baru dan mengalami hal-hal baru, Anda dapat keluar dari kesepian.

Selain itu, praktik perawatan diri seperti berolahraga, menjaga pola makan sehat, dan tidur yang cukup juga dapat membantu Anda menghindari dampak negatif dari kesepian. Kebiasaan-kebiasaan ini dapat mendukung peningkatan kesehatan mental dan memberikan kekuatan untuk mengatasi kesepian.

Dengan menyadari meningkatnya kekhawatiran terkait kesepian, WHO telah membentuk Komisi Hubungan Sosial. Tujuannya adalah agar kesepian diakui sebagai prioritas kesehatan masyarakat global.

Komisi ini akan menyusun agenda global mengenai hubungan sosial dan bekerja sama dengan para komisaris tingkat tinggi untuk mengambil tindakan, mengumpulkan dukungan guna meningkatkan solusi yang telah terbukti, dan mengukur kemajuan yang telah dicapai.

Dipimpin bersama oleh Dr. Vivek Murthy dan Chido Mpemba, komisi ini berkomitmen untuk melihat bagaimana hubungan pribadi dapat meningkatkan kesejahteraan, baik pada tingkat individu maupun komunitas.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Senin, 20 November 2023

Editor : Abriandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network