SAMARINDA, iNewsKutai.id - Pemprov Kaltim akan mengambil air dan tanah dari Kutai Lama di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara untuk mengisi Kendi Nusantara di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Alasannya, wilayah tersebut merupakan tonggak awal berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Kaltim M Syafranuddin menjelaskan dalam catatan sejarah, Kutai Lama menjadi pusat Kerajaan Kutai Kertanegara selama empat abad sejak tahun 1300 sebelum berpindah ke Jembayan dan terakhir di Tenggarong.
“Kutai Lama merupakan tonggak awal berdirinya Kerajaan Kutai Kartanegara yang didirikan oleh Batara Agung Dewa Sakti pada sekitar Abad ke-14,” jelasnya.
Selain itu, sebelum menggelar tradisi Erau, Kesultanan Kutai Kartanegara terlebih dulu mengambil air dari Sungai Kutai Lama, kemudian dibawa ke keraton untuk digunakan dalam berbagai prosesi Erau.
“Ritual ngalak air mengandung pesan filosofis agar selalu mengingat asal-muasal nenek moyang dan mempertahankan kearifan leluhur yang diwariskan. Meski Ibu Kota Kesultanan Kutai berpindah ke Tenggarong. Namun keluarga Kesultanan Kutai tetap menganggap Kutai Lama sebagai kampung halaman dan asal-usul nenek moyang mereka,” kisahnya.
Untuk melancarkan rencana pengambilan air dan tanah di Kutai Lama ini, Ivan sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kukar dan segera melakukan koordinasi dengan Kesultanan Kutai Kartanegara, Camat serta Kepala Desa Kutai Lama.
“Biasanya untuk mengambil air Tuli ini, dibawa kelengkapan ritual seperti beras wija kuning, wijen hitam yang dicampur dupa, air tepong tawar, arang yang membara, kembang, dan beberapa butir telur. Namun untuk kegiatan IKN, ini bisa disederhanakan namun tidak mengurangi maknanya,” terangnya.
Sekadar diketahui, dalam perkemahan Presiden Jokowi di Titik Nol IKN Nusantara, seluruh gubernur diwajibkan membawa air dan tanah yang memiliki nilai sejarah dari daerah masing-masing.
.
“Nanti air dan tanah itu akan dimasukan dalam tempat bernama Nusantara, air dan tanah itu akan diserahkan ke Pak Gubernur untuk dimasukan ke dalam tempat bernama Nusantara itu,” ungkapnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait