BOYOLALI, iNewsKutai.id - Seorang santri berinisial SS (16) di Pondok Pesantren Darusy Syahadah di Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dibakar oleh guru agama, Senin (16/12/2024) malam.
Penyebabnya, korban menolak dituduh mencuri handphone milik santri lainnya yang juga adik pelaku. Akibatnhya, korban mengalami luka bakar 35 persen di bagian kaki dan wajah hingga kaki.
Kasatreskrim Polres Boyolali Iptu Joko Purwadi mengungkapkan, pelaku berinisial GSD, seorang guru agama asal Kaliwungu, Kabupaten Kendal sudah ditangkap polisi pada Selasa (17/12/2024).
"Sudah ditetapkan jadi tersangka pembakaran terhadap santri rekan dari adiknya yang sama-sama mondok di ponpes tersebut. Tersangka menjalani proses penyidikan oleh Unit PPA Satreskrim Polres Boyolali," ujarnya, Rabu (18/12/2024).
Iptu Joko pun menjelaskan kronologi pembakaran korban. Sebelum kejadian, pelaku mendapat aduan dari adiknya yang kehilangan HP lalu datang ke ponpes.
Pelaku kemudian menyuruh adiknya bertemu dengan korban untuk diinterogasi. Setelah itu, korban yang merupakan santri asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) datang menemui pelaku.
Namun, saat proses interogasi, tersangka justru menyiram tubuh korban dengan pertalite yang sengaja dibawa dari rumah. Lantaran korban tidak mau mengaku, pelaku langsung menyulut api dengan korek gas.
Api langsung membakar tubuh korban yang kemudian berlari meminta tolong kepada petugas ponpes. Setelah api berhasil dimatikan, korban kemudian dilarikan ke RSUD Simo, Boyolali.
"Atas perbuatannya tersangka kami jerat Pasal 353 KUHP tentang penganiayaan berencana. Karena korban yang masih di bawah umur, tersangka juga bakal dijerat pasal perlindungan anak," katanya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait