Bolehkah Umat Islam Merayakan Tahun Baru Masehi? Ini Penjelasannya

Widaningsih
Hukum umat Islam merayakan tahun baru Masehi beserta dalil hukumnya. (foto: ilustrasi/ist)

Pendapat Ulama yang Melarang

Di sisi lain, ulama yang melarang perayaan Tahun Baru Masehi berargumen bahwa Tahun Baru Masehi bukan hari besar Islam dan tidak memiliki dasar dalam syariat Islam.

Tahun Baru Masehi juga bukan tradisi yang dianjurkan. Rasulullah SAW bahkan tidak pernah mencontohkan merayakan tahun baru dalam bentuk apapun.

Ulama juga berpendapat jika perayaan tahun baru kerap diwarnai kemaksiatan dan identik dengan pesta semalam suntuk yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

Ustadz Farid Nu'man Hasan, seorang dai lulusan Sastra Arab, menjelaskan bahwa perbedaan pendapat dalam Islam adalah bagian dari sunatullah kehidupan. 

Perbedaan dalam kehidupan masyarakat ini sesuai dengan ayat Alquran yang berbunyi :

Hal ini sebagaimana disebut dalam Al-Qur'an:

 وَلَوْ شاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَنْ فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعاً أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ 

Artinya: "Dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya?" (QS. Yunus ayat 99) 

Allah juga berfirman:

 لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ 

Artinya: "Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (QS. Al Mumtahanah: 8)

Ustadz Farid menegaskan, Tahun Baru Masehi bukanlah bagian dari kalender Islam, yang menggunakan penanggalan Hijriyah berdasarkan pergerakan bulan (Qomariyah).

"Setiap umat memiliki hari raya dan hari besar masing-masing. Umat muslim tidak perlu memaksakan umat lain untuk mengucapkan selamat atas hari besar Islam, begitu pula sebaliknya," jelas Ustaz Farid.

Hal ini sejalan dengan hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا 

Artinya: "Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya masing-masing, dan hari ini adalah hari raya kita." (HR. Bukhari 952, Muslim, 16/892)

Editor : Abriandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network