SANGATTA, iNewsKutai.id - Banjir di Kabupaten Kutai Timur semakin meluas, Minggu (20/3/2022). Sedikitnya 15.000 jiwa dari dua kecamatan yakni Sangatta Utara dan Sangatta Selatan dilaporkan mengungsi lantaran ketinggian air mencapai 2 meter. Salah satu lokasi yang menjadi tempat pengungsian adalah GOR Swarga Bara, Sangatta Utara.
Untuk menampung warga korban banjir, Pemkab Kutim menyulap pelataran Masjid Agung Al Faruq Komplek Islamic Center di Bukit Pelangi sebagai fasilitas evakuasi bagi warga terdampak banjir. Setidaknya ada 14 sampai 16 tempat tidur disiapkan di setiap tenda.
Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman menginstruksikan seluruh elemen penanggulangan bencana untuk mengarahkan warga korban banjir ke Islamic Centre agar penanganannya terpusat. Pemkab sudah menyiapkan dapur umum serta tenaga medis untuk mengantisipasi adanya pengungsi yang mengalami gangguan kesehatan.
“Silakan masyarakat, apabila memungkinan bergeser ke Masjid Agung Al Faruq. Di sini telah disiapkan tenda darurat untuk pengungsi,” imbaunya, Minggu (20/3/2022).
Ardiansyah menyebut saat ini tim gabungan tanggap darurat kebencanaan Kutim di lapangan masih terus melakukan proses evakuasi warga. Dia meminta warga yang belum terevakuasi untuk menunggu mengingat petugas berkonsentrasi pada titik banjir paling parah.
“Mohon masyarakat tetap waspada. Karena selain banjir juga ada bahaya lainnya. Yaitu bahaya binatang buas seperti buaya yang memang banyak terdapat di Sangatta,” jelasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait