JAKARTA, iNewsKutai.id - Kapal tanker pengangkut minyak milik Pertamina, Pertamina Prime dicegat aktivis Greenpeace di lepas pantai Denmark, Kamis (31/3/2022). Kelompok aktivis lingkungan itu memblokade jalur kapal dengan kayak dan berenang.
Usut punya usut, aksi nekat aktivis Greenpeace tersebut lantaran Pertamina Prime mengangkut minyak asal Rusia. Mengutip laman resmi Greenpeace, Senin (4/4/2022), mereka memblokir perjalanan dua kapal karena mengangkut minyak dari Negeri Beruang Merah.
Pengiriman dilakukan kapal Seaoath yang memuat 100.000 ton minyak ke kapal Pertamina Prime. Aktivis Greenpeace mengatakan, aksi tersebut diserukan untuk mendukung larangan impor bahan bakar dari Rusia imbas serangan militer yang dilakukan negara tersebut ke Ukraina.
"Bahan bakar fosil dan uang dihasilkan adalah akar penyebab krisis iklim, konflik, dan perang yang menyebabkan penderitaan besar bagi orang-orang di seluruh dunia," ujar Kepala Greenpeace Denmark Sune Scheller.
Layanan pelacakan yang diluncurkan oleh Greenpeace Inggris telah mengidentifikasi adanya 299 supertanker yang membawa minyak dan gas dari Rusia sejak awal invasi ke Ukraina pada 24 Februari, dan 132 di antaranya menuju Eropa.
Meskipun beberapa negara menyatakan larangan kedatangan kapal Rusia, namun batu bara, minyak, dan gas fosil Rusia masih diimpor melalui kapal milik negara lain.
Adapun, Pertamina Prime adalah kapal milik Pertamina International Shipping (PIS) dengan spesifikasi single screw driven single deck type crude oil tanker dengan panjang 330 meter dan draft 21.55 meter. Kapal ini dibangun oleh Pertamina pada Desember 2019. Sementara itu, PIS belum memberikan komentar apapun terkait hal ini.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait