WASHINGTON, iNewsKutai.id - Hubungan sedarah dilakoni Ben Ford (32) dan ibu kandungnya Kim West (51) di Michigan Amerika Serikat. Ben bahkan rela meninggalkan istrinya Victoria lantaran ketagihan berhubungan intim dengan ibunya.
Hubungan terlarang itu terjadi setelah keduanya kembali bertemu pada 2014 lalu. Ben awalnya diadopsi keluarga dari Amerika ketika baru dilahirkan oleh Kim. Saat itu, dia masih berusia 19 tahun ketika melahirkan putranya tersebut.
Setelah menyerahkan bayinya untuk diadopsi, Kim segera kembali ke Inggris. 30 tahun kemudian, pasangan Ibu dan anak itu bersatu kembali ketika Ben menulis surat ingi bertemu dengan ibu kandungnya.
Kim mengaku ketika Ben menyatakan keinginan untuk bertemu dan dia mulai membayangkan perihal hubungan intim tentang putranya. Mereka pertama kali bertemu di sebuah hotel dengan berbagi sebotol sampanye dan berciuman.
Ben kemudian menceritakan perselingkuhan itu kepada istrinya hanya tiga hari setelah ibu dan anak itu melakukan hubungan intim yang dia sebut 'memesona dan menakjubkan'.
"Sejak saya bertemu dengannya, setiap kali saya berhubungan badan dengan kamu, saya membayangkan itu dia yang saya cium. Jika tidak, saya tidak bergairah," kata Ben.
Alasan itu pula yang membuat Ben meninggalkan istrinya untuk Kim. Namun, pasangan sedarah itu segera terpaksa bersembunyi karena undang-undang Michigan melarang hubungan seks sedarah atau inses. Mereka bisa menghadapi 15 tahun penjara dan ditambahkan ke daftar pelanggar seumur hidup karena hubungan inses mereka.
Meski Ben meninggalkan istrinya, Kim tidak merasa bersalah. Dia mengaku merasa tersaingi ketika Ben menyentuh istrinya.
"Saya merasa cemburu. Saya menjadi lebih sadar akan fakta bahwa dia mengira saya menghabiskan terlalu banyak waktu dengan Ben. Dia akan terus-menerus meneleponnya ketika kami bersama," ujarnya, seperti dikutip The Mirror, Mei lalu.
"Akhirnya, dia mengakui bahwa dia memberinya kesedihan karena menghabiskan waktu bersama saya. 'Dia memanggilmu mummy girlfriend' kata Ben," papar Kim.
Kim dan Ben menyalahkan nafsu mereka satu sama lain dengan menyebut istilah ketertarikan seksual genetik. Hal ini terjadi pada saudara sedarah yang tidak dibesarkan bersama dan bertemu sebagai orang dewasa kemudian saling menyukai.
Ben, yang seorang pemrogram komputer, mengatakan dia hanya bisa menganggap ibunya sebagai "makhluk seksual" ketika mereka bertemu. Sedangkan Kim, yang seorang desainer interior, membantah bahwa hubungan mereka adalah inses dan sebaliknya bersikeras bahwa itu adalah "Ketertarikan Seksual Genetik".
Sang Ibu menambahkan bahwa dia dan Ben tidak akan "menjauh" dari "kesempatan sekali seumur hidup" dalam cinta.
Editor : Abriandi