get app
inews
Aa Read Next : Timnas Indonesia vs Irak di Piala Asia 2023: Menanti Pembuktian Shin Tae-yong

Shin Tae-yong Gencar Naturalisasi Pemain, Pengamat Sepak Bola Vietnam Panas Dingin

Senin, 05 September 2022 | 16:29 WIB
header img
Permohonan naturalisasi dua pemain keturunan Indonesia, Jordi Amat dan Sandy Walsh, disetujui Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI). (Foto: DOK.iNews.id)

HANOI, iNewsKutai.id - Langkah pelatih  Shin Tae-yong menaturalisasi sejumlah pemain keturunan untuk memperkuat tim nasional Indonesia pada level usia 19 tahun hingga senior membuat pengamat sepak bola Vietnam panas dingin.

Bukan apa-apa, kehadiran pemain naturalisasi yang membela sejumlah klub Eropa diyakini akan meningkatkan kekuatan timnas Indonesia khususnya di Asia Tenggara. Situasi ini diyakini akan bisa merusak dominasi Vietnam yang notabene merupakan salah satu rival berat skuad Garuda di semua level usia.

Hal ini membuat pengamat sepak bola Vietnam Vu Manh Hai melontarkan sindiran keras kepada PSSI dan Shin Tae-yong. Dia menuding pelatih asal Korea itu tidak becus menemukan bakat pemain lokal.  

“Sepak bola di negara dengan penduduk sepadat itu tidak fokus dalam pencarian bakat domestik, menaruh harapan mereka pada naturalisasi menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki dasar sepak bola yang bagus,” kata Vu Manh Hai dilansir Soha.vn, Senin (5/9/2022).

Sekadar diketahui, DPR baru saja menyetujui program naturalisasi pemain keturunan Indonesia asal Belanda Jordi Amat dan Sandy Walsh. Persetujuan ini membuat keduanya berpeluang membela skuad Garuda pada Piala AFF 2022 mendatang.

“Pemain naturalisasi belum tentu merupakan hal yang bagus, dan menambah kekuatan abadi sepak bola Indonesia, sedangkan Vietnam, kami fokus melakukan pergerakan domestik, bukan naturalisasi luar negeri,” kecamnya.

Tidak puas, Vu Manh Hai pun menantang Timnas Indonesia untuk bermain bagus di Piala AFF 2022, bukan hanya sekadar bermain bertahan. Menurutnya, akan sangat memalukan bagi Timnas Indonesia jika sudah memakai pemain label Eropa, tetapi masih bermain reaktif. 

"Siapa tahu, berkat naturalisasi, permainan Indonesia akan membaik, ketika mereka bertemu kami di Piala AFF 2020, menyerang terbuka atau mengandalkan serangan balik, itu tergantung kekuatan mereka meningkat atau tidak,” tuturnya. 

"Lagi pula media mereka juga seperti itu, selama ini sepak bola Indonesia iri dengan Vietnam, jadi ada peran media yang masih membuat propaganda seperti itu, tapi kami tidak takut," tandasnya. 

Indonesia dan Vietnam bisa bertemu di Piala AFF 2022, namun pada fase gugur nanti. Sebab skuad Garuda berada di Grup A. Sedangkan Vietnam di Grup B.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut