Jurnalis Disalahkan gegara Rekaman Video Presiden Ngompol Viral di Media Sosial

NAIROBI, iNewsKutai.id - Jurnalis disalahkan menyusul bocornya rekaman Presiden Sudan Salva Kiir ngompol di sebuah acara resmi. Sedikitnya enam wartawan ditangkap polisi karena dituduh bertanggungjawab atas rekaman yang viral di media sosial tersebut.

Video yang direkam di sebuah acara pada Desember 2022 lalu itu sejatinya tidak pernah ditayangkan di televisi nasional. Namun entah bagaimana ceritanya, video tersebut justru ramai beredar di internet.

Baca Juga

Darya Dugina, Jurnalis Pendukung Invasi Rusia Tewas dalam Serangan Bom Mobil di Moskow

Dalam rekaman, Presiden Salva Kiir terlihat mengenakan celana abu-abu dengan noda cairan bagian bawah. Hal itu terlihat jelas saat Kiir berdiri untuk menyanyikan lagu kebangsaan.

Presiden Serikat Jurnalis Sudan Selatan Patrick Oyet mengatakan semua wartawan yang ditangkap merupakan pegawai di Perusahaan Penyiaran Sudan Selatan yang dikelola pemerintah. Mereka ditangkap terpisah pada Selasa dan Rabu lalu. 

"(Mereka) Ditangkap karena diduga mengetahui bagaimana video presiden buang air kecil beredar," katanya, dikutip dari Reuters, Sabtu (7/1/2023). 

Jurnalis yang ditahan adalah juru kamera Joseph Oliver dan Mustafa Osman, editor video Victor Lado, kontributor Jacob Benjamin, dan petugas ruang kendali siaran Cherbek Ruben dan Joval Toombe. 

“Kami prihatin karena mereka sudah ditahan lebih lama dari yang diatur undang-undang,” katanya.  

Berdasarkan aturan, pihak berwenang Sudan Selatan diizinkan menahan tersangka hanya 24 jam sebelum dibawa ke hakim. Sejauh ini belum ada pernyataan dari Menteri Informasi Sudan Selatan Michael Makuei serta Juru Bicara Dinas Keamanan Nasional David Kumuri terkait penangkapan enam jurnalis itu. 

Kiir menjabat presiden sejak Sudan Selatan merdeka pada 2011. Terkait beredarnya video itu, pejabat pemerintah membantah rumor bahwa Kiir dalam kondisi tidak sehat.

(Artikel ini telah tayang di www.inews.id dengan judul : Video Presiden Ngompol saat Acara Beredar, 6 Jurnalis Negara Ini Ditangkap)

Editor : Abriandi