ISLAMABAD, iNews.id - Krisis pangan mulai melanda Afghanistan sejak diambil alih Taliban. Jutaan warga terancam kelaparan di musim dingin lantaran minimnya pasokan bahan makanan.
Krisis di Afghanistan tersebut menjadi topik hangat pada pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar oleh Pakistan, Minggu (19/12/2021). Pakistan berharap situasi ini direspons secara serius oleh masyarakat internasional.
Negara-negara Muslim didesak mengambil inisiatif karena keengganan negara Barat membantu pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban.
"Jika tak mengambil tindakan segera, Afghanistan menuju kekacauan," kata Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, dalam sambutan pembukaan pertemuan luar biasa OKI, dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan krisis pengungsi serta ancaman kekerasan oleh ISIS akan memperparah situasi.Pertemuan 2 hari yang diselenggarakan Pakistan ini juga mengikutsertakan perwakilan dari PBB, lembaga keuangan internasional, serta beberapa kekuatan dunia termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang.
Menteri Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi mengatakan, pemerintahan baru telah memulihkan perdamaian dan keamanan. Selain itu pemerintahannya juga telah berbuat lebih untuk memenuhi tuntutan internasional seperti agar Afghanistan lebih inklusif, menghormati hak asasi manusia (HAM) serta pemenuhan hak-hak perempuan.
"Semua harus mengakui bahwa isolasi politik Afghanistan tidak bermanfaat bagi siapa pun. Oleh karena itu sangat penting bahwa semua mendukung stabilitas, baik secara politik maupun ekonomi," katanya, teks sambutan tertulis.
Para pejabat Taliban sebelumnya telah meminta bantuan untuk membangun kembali ekonomi Afghanistan yang hancur serta memberi makan lebih dari 20 juta warga yang terancam kelaparan. Beberapa negara dan organisasi bantuan telah mulai memberikan bantuan, namun runtuhnya sistem perbankan negara memperumit upaya bantuan.
Editor : Abriandi