Didesain Anti Longsor, Terowongan Pertama di Samarinda Dibangun Tahun Depan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2021/12/23/4ede9_terowongan.jpg)
SAMARINDA, iNewsKutai-id. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menargetkan pembangunan terowongan Gunung Manggah yang menghubungkan Jalan Kakap dengan Jalan Sultan Alimuddin, dimulai tahun depan. Jalan bawah tanah pertama di Samarinda ini diharapkan menjadi solusi mengatasi kemacetan di kawasan Sungai Dama.
Terowongan Gunung Manggah ini didesain sepanjang 360 meter dengan lebar 12 meter. Proyek ini bakal menelan dana Rp411 miliar dengan skema multiyears. Untuk tahun depan, Pemkot Samarinda sudah mengalokasikan anggaran Rp110 miliar.
Tahap pertama, Pemkot akan melakukan pembebasan lahan mengikat lokasi pembangunan terowongan Gunung Manggah terletak di permukiman warga. Rencananya, pembangunan akan berlangsung selama 35 bulan atau ditargetkan sudah berfungsi pada 2024.
Wali Kota Samarinda Andi Harun menyatakan, pembangunan terowongan Gunung Manggah diproyksikan untuk memecah kemacetan di Jalan Otto Iskandardinata, Sungai Dama. Kehadiran jalan bawah tanah ini juga diharapkan meminimalisasi kecelakaan lalu lintas di kawasan Gunung Manggah.
Dia berharap, pembangunan terowongan bisa sesuai jadwal yakni April tahun depan. Andi Harus memastikan, pembangunan sudah memenuhi persyaratan baik dari aspek geoteknik maupun geologi mengingat kontur tanah di Samarinda berupa lempung berpasir.
"Konsultan pembangunan telah memastikan kalau terowongan ini aman untuk dibangun baik dari segi kontruksi bangunan hingga kontur tanah berdasarkan perhitungan geoteknik atau geologi hingga dipadukan dengan data BMKG terkait terhadap bahaya longsor,” kata Wali Kota seusai mendengar pemaparan konsultan pelaksana PT Saicle Jasa di Gedung Balai Kota, kemarin sore.
Untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana, Wali Kota meminta Dinas PUPR untuk menjadwalkan pemaparan pelaksanaan pembangunan oleh kontraktor pelaksana.
Kepala Dinas PUPR Samarinda Hero Mardanus memastikan lokasi pembangunan aman untuk penggalian terowongan. Hal ini berdasarkan hasil kajian teknik serta analisis di lapangan. "Pembangunan ditargetkan April 2022 setelah pembebasan lahan selesai. Kami pastikan lokasi aman untuk penggalian terowongan," katanya.
Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) Samarinda Sugeng Chairuddin meminta kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) mengalokasikan anggaran pembebasan lahan pada APBD 2022. Pasalnya, tidak sedikit tanah warga yang terimbas penggalian terowongan.
“Mudah-mudahan Januari, masalah pembebasan lahan sudah bisa disosialisasikan kepada warga khususnya yang berada di jalan Kakap,” pungkasnya.
Editor : Abriandi