Warga Keerom Diserang Burung Kasuari saat ke Kebun, Anak Selamat Ibu Tewas Tercabik-cabik

KEEROM, iNewsKutai.id - Nasib tragis menimpa RM (49), warga Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua. Dia tewas setelah diserang burung kasuari liar ketika berangkat ke kebun.

Jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan penuh luka tercabik-cabik. Sementara anak korban YM yang berusia 11 tahun, berhasil menyelamatkan diri dan berlari ke permukiman meminta bantuan warga.

Kapolsek Waris Iptu Yatis mengungkapkan, insiden serangan burung kasuari liar tersebut bermula ketika korban dan anaknya pergi ke kebun untuk memanen pisang, Selasa (14/2/2023) pukul 09.00 WIT. 

Namun, dalam perjalanan, keduanya dihadang burung kasuari berukuran besar dan langsung menyerang keduanya. Korban berusaha menyelamatkan diri dengan bersembunyi di semak-semak.

"Tapi burung liar itu mengetahui keberadaan korban dan langsung menyerang. Korban diduga tidak bisa menyelamatkan diri sehingga meninggal dunia," jelasnya dikutip dari iNews, Jumat (17/2//2023).

Sementara anak korban yang berhasil melarikan diri langsung menuju kampung meminta bantuan keluarga dan warga. Setiba di rumah, anak korban menceritakan kejadian tersebut kepada saksi MM (70). 

Bersama 10 warga lain, mereka mendatangi lokasi kejadian dan menemukan korban sudah bersimbah darah dengan tubuh tercabik-cabik. 

"Warga menemukan burung kasuari masih berada di dekat korban yang penuh luka. Mereka coba memanahnya tapi burung itu langsung lari masuk hutan," katanya. 

Korban yang mengalami luka parah di beberapa bagian tubuh langsung dibawa warga ke Puskesmas Waris namun dinyatakan meninggal dunia. Selesai visum, jenazah dibawa ke rumah duka di Dusun Kalilapar II Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom. 

"Hasil olah TKP serta pemeriksaan saksi-saksi, korban dinyatakan meninggal murni disebabkan diserang kasuari," pungkasnya.

Sekadar diketahui, burung kasuari termasuk satwa dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Burung ini merupakan satwa endemik di Papua. 

Editor : Abriandi