MELBOURNE, iNewsKutai.id - Dahaga publik Australia akan trofi Grand Slam Australian Open akhirnya terhapuskan setelah Ashleigh Barty mengalahkan petenis Amerika Danielle Collins dua set langsung dengan skor 6-3 7-6(2) pada babak final di Melbourne, Sabtu, (29/1/2022).
Tidak hanya mengamankan gelar Grand Slam ketiga sepanjang karirnya, Barty juga berhasil mencatatkan sejarah sebagai petenis tuan rumah pertama yang meraih gelar Australian Open dalam 44 tahun terakhir.
Chris O'Neil tercatat menjadi petenis terakhir Australia yang menjuarai Grand Slam pembuka musim tersebut pada 1978. Petenis peringkat satu dunia itu juga menjadi atlet wanit Australia pertama sejak 1980 yang mencapai final Australian Open.
Barty mengaku telah mewujudkan mimpinya dan sangat bangga berasal dari Australia. Dia menjelaskan turnamen ini sangat penting untuk masyarakat Negeri Kanguru.
“Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya, dan saya sangat bangga menjadi orang Australia,” kata Barty dilansir dari iAfrica, Sabtu (29/1/2022).
“Sebagai orang Australia, bagian terpenting dari turnamen ini adalah untuk dapat membaginya dengan begitu banyak orang dan kalian di antara penonton sungguh luar biasa," ucapnya.
Lebih lanjut, petenis berusia 25 tahun itu mengaku beruntung mendapatkan dukungan dari orang-orang di negaranya. Barty mengatakan penonton membuatnya bermain tenang dan bisa bermain tidak ada rasa khawatir.
“Saya telah mengatakan berkali-kali, saya sangat beruntung memiliki begitu banyak orang di sini yang mencintai dan mendukung saya, dan saya adalah gadis yang sangat beruntung dan beruntung memiliki begitu banyak cinta di sudut saya,” tuturnya.
"Kerumunan ini adalah salah satu yang paling menyenangkan yang pernah saya mainkan di depan Anda membuat saya rileks, memaksa saya untuk memainkan tenis terbaik saya," ujarnya.
Editor : Abriandi