DENPASAR, iNewsKutai - Borneo FC gagal mendulang poin penuh saat berhadapan dengan Persita Tangerang. Alih-alih menang, tim Pesut Etam justru nyaris kalah sebelum diselamatkan gol penalti Boaz Solossa.
Padahal, Borneo FC memegang kendali pertandingan namun kesulitan mencetak gol. Pelatih Fakhri Husaini pun menyayangkan anak asuhnya yang suka buang-buang peluang. Hal yang paling yang dinilainya buruk adalah penyelesaian akhir.
Borneo total mencatat tujuh tembakan tepat sasaran, sedangkan Persita hanya tiga kali. Penguasaan bola juga mencapai 66 persen, jauh melebihi armada Widodo C. Putro.
“Sebagai pelatih, kami akan evaluasi dalam segi finishing, kami tidak boleh di laga berikutnya membuang-buang peluang yang sudah kami buat dan kami rancang sedemikian rupa bagusnya,” kata Fakhri pada jumpa pers.
“Tidak ada satu pun menjadi gol, ini menjadi catatan bagi kami, sementara Persita, dengan satu-satunya serangan balik, menjadi satu-satunya gol tercipta, ini memang bisa terjadi di sepak bola,” lanjutnya.
Meski gagal menang, Fakhri tetap memuji kerja keras anak asuhnya. Menurutnya, para pemain sudah berjuang sangat keras, terlebih mereka bermain sore hari yang sangat menguras stamina.
“Di luar itu, kami memberikan apresiasi kepada seluruh pemain yang sudah memberikan tenaga dan seluruh kekuatan di lapangan,” ujarnya.
“Mereka baru bermain empat hari lalu (versus Bali United), dengan intensitas dan tempo permainan yang begitu tinggi, sekarang mereka harus berjuang lagi dengan cuaca yang begitu panas,” tutupnya.
Borneo masih berkutat di peringkat delapan klasemen sementara Liga 1 dengan 31 poin, hasil delapan kemenangan, tujuh hasil imbang dan tujuh kekalahan. Sementara Persita berada di peringkat 10, mengoleksi 31 poin, hasil tujuh kemenangan, lima hasil imbang dan 10 kekalahan.
Editor : Abriandi