Perang Meluas! Amerika Serikat Serang Iran, Jatuhkan Bom Seberat 13,5 Ton

WASHINGTON DC, iNewsKutai.id - Amerika Serikat (AS) menyerang Iran pada pada Sabtu (21/6/2025) waktu setempat. AS mengerahkan pesawat siluman B-2 untuk mengebom tiga lokasi Iran.
AS mengincar fasilitas pengembangan nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan. Dilansir dari AP, pejabat AS dan Israel menyatakan pesawat pembom siluman B-2 menjatuhkan bom seberat 13.500 kilogram atau 13,5 ton.
Bom penembus bunker itu diklaim bisa menghancurkan situs-situs pertahanan tinggi yang terkoneksi dengan program nuklir Iran jauh di bawah tanah.
Serangan AS terhadap Iran tersebut dikonfirmasi Presiden Donald Trump. Dia menyebut serangan menargetkan tiga situs nuklir di Fordow, Natanz dan Isfahan.
"Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Isfahan,” tulis Trump dalam unggahan media sosial.
Sekadar diketahui, fasilitas nuklir Fordow yang berada di dekat Kota Qom, berada jauh di bawah gunung. Letaknya disebut di kedalaman 90 meter di bawah tanah.
Diyakini, tempat tersebut hanya bisa dihancurkan dengan bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) yang dibawa pesawat siluman B-2.
Bom yang dikenal dengan GBU-57 Massive Ordnance Penetrator itu menggunakan bobot dan kekuatan kinetik untuk menembus target hingga 61 meter di bawah tanah.
Bom ini membawa hulu ledak konvensional dan dirancang meledak setelah menembus ke kedalaman tanah. Uniknya, bom ini hanya dapat dijatuhkan oleh pembom siluman B-2 milik AS.
"Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat kini dalam perjalanan pulang dengan selamat,” tambahnya.
Di sisi lain, surat kabar Israel Haaretz melaporkan, pesawat pengebom tersebut berangkat dari Pangkalan Udara Whiteman di Negara Bagian Missouri, AS, menuju pangkalan AS di Guam, Pasifik Barat.
Belum ada informasi resmi terkait kerusakan yang timbulkan akibat serangan AS ini. Sebelumnya, Iran sudah berperang dengan Israel setelah lebih dulu diserang dua pekan lalu.
Editor : Abriandi