Logo Network
Network

Diadang Cuaca Buruk di Makassar, Lion Air dan Batik Air Mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan

Azhfar Muhammad
.
Kamis, 26 Mei 2022 | 20:43 WIB
Diadang Cuaca Buruk di Makassar, Lion Air dan Batik Air Mendarat di Bandara Sepinggan Balikpapan
Pesawat Lion Air dan Batik Air mendarat di Balikpapan akibat cuaca buruk di Kota Makassar. (Foto: Freepik)

BALIKPAPAN, iNewsKutai.id - Tiga pesawat milik Lion Group yakni Lion Air dan Batik Air terpaksa mendarat darurat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kamis (26/5/2022). Kedua pesawat tujuan Bandara Sultan Hasanuddin itu gagal landing akibat cuaca buruk yang melanda Makassar.

Sementara itu, Corporate Communications Strategic  Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan, ada tiga penerbangan yang dialihkan ke Balikpapan yakni Batik Air nomor penerbangan ID 6268 Jakarta-Makassar, Batik Air nomor ID 6197 Sorong-Makassar dan Lion Air nomor JT 3945 Sorong-Makassar.

“Ada beberapa yang telah dilakukan keputusan divert atau dialihkan ke Balikpapan karena cuaca di bandara tujuan tidak memungkinkan melakukan pendaratan,” kata dia. 

Menurut Danang, keputusan divert adalah sebuah tepat sebagaimana standar operasional prosedur untuk mengutamakan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan. “Pengalihan ini tepat, dikarenakan kondisi cuaca kurang baik di bandar udara Makassar, yang tidak memenuhi kualifikasi atau persyaratan untuk operasional penerbangan (lepas landas dan mendarat),” ujarnya.  

Dengan begitu, Lion Air dan Batik Air akan kembali diterbangkan setelah bandara tujuan dinyatakan aman untuk penerbangan. 

“Lion Air terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan seluruh pihak yang terkait dalam menajalankan operasional dan layanan penerbangan. Saat ini, Lion Air telah menginformasikan kepada seluruh penumpang dan akan memperbarui sesuai perkembangan terkini,” tuturnya.

Pengalihan pendaratan pesawat ini tidak hanya terjadi di Makassar namun juga di Bandara Yogyakarta, Surabaya, dan Bali hingga Makassar. AirNav Indonesia menjelaskan, hal tersebut dipicu kondisi landasan pacu bandara di daerah tujuan.

“Hari ini dilaporkan karena cuaca yang menyebabkan jarak pandang tidak memenuhi syarat untuk mendarat di sejumlah bandara,” kata Sekretaris perusahaan AirNav Indonesia Rosedi  saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (26/5/2022).  

Rosedi menjelaskan, faktor penyebab pesawat gagal mendarat bisa disebabkan cuaca, kondisi pesawat, dan halangan di landasan. 

“Pertama faktor cuaca, visibility yang menyebabkan jarak pandang yang tidak memenuhi syarat untuk mendarat. Kecepatan angin yang melebihi syarat mendarat, kedua faktor pesawat, proses pendaratan pesawat yang tidak stabil, terakhir ada halangan di landasan dan lain-lain,” tuturnya.

Editor : Abriandi

Follow Berita iNews Kutai di Google News

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.