Dia juga tumbuh layaknya seorang bocah desa pada umumya di Desa Grobokan, Kecamatan Kedungjajang, Lumajang yang setiap pagi menyiapkan segala keperluan sekolah.
Anak kedua dari pasangan Ali Maksum (39) dan Ana Lia (36) ini dikenal anak yang pendiam dan jarang berinteraksi dengan teman sebayanya. Dia lebih memilih berkutat di depan komputer mengamati bahasa program.
Dia pun secara autodidak mengenal dan mempelajari aplikasi roblox, hingga mampu menuangkan imajinasinya pada karya game yang ia cetuskan. Bahkan dari seringnya jelajahi dunia internet, Assa tidah hanya mahir membuat game namun piawai berbahasa inggris.
Dia secara rutin berkomunikasi dengan berbagai komunitas gamers di belahan dunia. Dari diskusi itu pula, beragam game online dan offline berhasil dibuatnya.
Sementara itu pihak sekolah telah memfasilitasi Assa untuk mengembangkan bakatnya dengan mengikutkanya pada pembelajaran pemrograman komputer atau koding. Selain itu memintanya terus berkarya dengan membuat berbagai macam game untuk media pembelajaran sekolah.
"Kami selalu tekankan tatakrakma dalam berinternet kepada anak-anak, termasuk Assa. Harapannya, mereka tidak gampang terpengaruh terhadap hoaks, tidak membuat kalimat atau ujaran kebencian dan tidak menjiplak. Harus membuat karya orisinil," kata Kepala Sekolag SD IT Nurul Islam Klakah Iqbal Abdul Rofiq.
Sementara itu, Assa berharap dia terus bisa dibimbing untuk menggapai cita-citanya menciptakan game populer dan menjadi Youtubers ternama di tanah air.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait