Dilansir The Associated Press, bocoran keterlibatan pasukan khusus itu diungkapkan tiga mantan jenderal Afghanistan. Abdul Raof Arghandiwal mengungkapkan sempat berkomunikasi dengan belasan tentara terlatih tersebut.
"Mereka bertanya kepada saya, apa yang harus mereka lakukan karena jika kembali ke Afghanistan, Taliban akan membunuh mereka,” ungkap Arghandiwal.
Kelemahan itu yang digunakan Wagner Group untuk merekrut pasukan khusus tersebut. Tidak hanya diberi gaji, mereka juga memberikan perlindungan untuk keluarga dari kemungkinan dipulangkan ke Afghanistan.
Pasukan khusus tersebut mayoritas berada di Iran setelah melarikan diri dari Afghanistan. Pasalnya, mereka sebelumnya bertempur bersama Amerika Serikat untuk melawan Taliban yang kini kembali berkuasa.
Mantan panglima militer Afghanistan Hibatullah Alizai mengatakan, upaya perekrutan juga dibantu mantan komandan pasukan khusus Afghanistan yang tinggal di Rusia.
Sebuah laporan kongres GOP pada Agustus lalu memperingatkan bahaya jika pasukan komando Afghanistan memberikan informasi tentang taktik AS kepada kelompok berbahaya.
(Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul : Rusia Rekrut Eks Pasukan Khusus Afghanistan untuk Bertempur di Ukraina)
Editor : Abriandi
Artikel Terkait