SAMARINDA, iNewsKutai.id - Dinas Kesehatan Kaltim mendeteksi 95 pasien suspect campak dalam dua pekan terakhir. Penyakit yang menyerang anak-anak ini mayoritas ditemukan di Kota Samarinda.
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin mengatakan, Dinkes memonitor peningkatan kasus campak yang terjadi pada anak di sejumlah kabupaten/kota dalam tiga bulan terakhir.
"Dalam dua pekan terakhir ini bahkan terjadi lonjakan kasus dari 19 suspect campak menjadi 95 suspect," ungkap Jaya dalam keterangan resminnya, Jumat (3/2/2023).
Dia mengungkapkan, pasien anak suspect campak ini paling banyak ditemukan di Kota Samarinda yakni 40 orang. Kemudian disusul Kutai Timur 20 suspect, Kutai Kartanegara (16), Paser (8), Balikpapan (6), Berau (2), Penajam Paser Utara, Bontang, dan Mahakam Ulu masing-masing satu orang.
Hanya Kutai Barat yang sejauh ini belum melaporkan adanya pasien anak suspect campak. Jaya mengatakan, sampel dari pasien sudah dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta untuk pemeriksaan mendetail.
"Dari hasil koordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia Kaltim, anak-anak yang diduga terkena campak memiliki riwayat vaksinasinya kurang. Ini membuat mereka mudah terinfeksi penyakit tersebut," ujarnya.
Jaya pun mendorong posyandu kembali aktif melakukan vaksinansi karena rata-rata anak bersekolah dan meningkatkan potensi penularan. Dia juga mengimbau orang tua bisa segera memberikan vaksinasi secara lengkap mulai dari imunisasi dasar sejak balita agar ke depan kesehatan anak-anak mereka dapat terjaga dengan baik dan terhindar dari campak.
"Untuk cakupan vaksinasi campak di Kaltim sendiri sudah di atas 80 persen," pungkasnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait
