TEPI BARAT, iNewsKutai.id - Tepi Barat kembali memanas menyusul serangan sekitar 400 pemukim Yahudi Israel. Mereka membakar puluhan rumah dan mobil milik warga Palestina di Kota Huwara, distrik selatan Nablus, Minggu malam (26/2/2023).
Laporan berita lokal menyebutkan ada sekitar 30 rumah dan mobil dibakar. Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, kolom api dan asap mengepul di langit Tepi Barat.
Sejumlah warga Palestina melakukan perlawanan dengan melemparkan batu ke arah para perusuh. Serangan itu baru berhenti ketika memasuki waktu salat Isya.
Penyerbuan yang disebut sebagai kekerasan terburuk pemukim dalam beberapa dekade itu menuai kecaman termasuk di Israel. Lembaga hak asasi manusia Israel B'Tselem menuduh pemerintah Israel mendukug serangan yang disebut sebagai "pogrom".
Istilah ini merujuk pada pembantaian terhadap kelompok etnis tertentu secara terorganisir. B'Tselem menuding pogrom adalah manifestasi ekstrim dari kebijakan lama Israel.
“Rezim supremasi Yahudi melakukan pogrom di desa-desa sekitar Nablus. Ini bukan 'kehilangan kendali' tetapi persis seperti kontrol Israel. Pemukim melakukan serangan, militer mengamankannya, para politisi mendukungnya. Ini sinergi,” ungkap pernyataan B'Tselem.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait