Dia menjelaskan, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) wilayah pengembangan IKN memang sudah disusun dan menjadi etalase investor menanamkan modalnya. Namun pengadaan lahan masih belum selesai, terutama yang akan digunakan investor membangun.
"Walaupun RDTR nya sudah disiapkan, terus bagaimana jika ada yang mau bangun rumah sakit, misalnya 5 hektare, belinya gimana itu kan di otorita makanya ada BUMO (Badan Usaha Milik Otorita)," ungkap Basuki.
IKN Nusantara sebelumnya dirancang akan didanai investor dengan pembiayaan hanya 20 persen dari APBN dan 80 persen sisanya oleh sektor swasta.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait