ISTANBUL, iNews.id - Pada saat penggalian di Istanbul, Turki, ditemukan sepasang sandal wanita berusia 1.500 tahun dengan pesan manis dalam bahasa Yunani. Penemuan ini menjadi daya tarik utama di museum arkeologi kota Istanbul.
Sandal tersebut memiliki pesan dalam bahasa Yunani yang berbunyi, "Gunakan dalam kesehatan, nyonya, kenakan dalam keindahan dan kebahagiaan."
Temuan menakjubkan ini ditemukan selama penggalian yang dilakukan dalam proyek Marmaray, yaitu terowongan kereta bawah laut yang menghubungkan sisi Asia dan Eropa Istanbul di bawah Bosporus.
Penggalian ini dimulai pada tahun 2004 dan telah mengungkapkan aspek sejarah baru tentang Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium.
Sekitar 60.000 artefak yang ditemukan selama sembilan tahun penggalian disimpan di Museum Arkeologi Istanbul hingga sebuah museum khusus dibangun.
Kekaisaran Bizantium adalah kelanjutan dari Kekaisaran Romawi di provinsi timurnya selama Zaman Kuno Akhir dan Abad Pertengahan.
Kekaisaran Bizantium bertahan selama seribu tahun setelah Kekaisaran Romawi Barat runtuh pada abad ke-5 M, sampai akhirnya jatuh ke Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453.
Para ahli menyatakan bahwa sandal yang ditemukan ini berusia lebih dari 1.500 tahun dan milik seorang wanita.
Bizantium terkenal dengan kecintaannya terhadap warna dan pola, serta produksi dan ekspor kain bermotif yang sangat kaya, terutama sutra Bizantium yang dihias dan disulam untuk kelas atas, dan dicetak untuk kelas bawah.
Pentingnya sopan santun dirasakan oleh semua orang, dan pakaian wanita pada masa itu nampaknya hampir seluruhnya menutupi tubuh dengan potongan yang tidak berbentuk.
Banyak alas kaki yang ditemukan dalam penggalian ini, termasuk sandal, sandal jepit, dan sepatu bot setinggi betis yang sering terlihat dalam ilustrasi manuskrip.
Banyak dari item ini dihiasi dengan cara yang indah. Warna merah, yang biasanya digunakan untuk sepatu pria, ternyata merupakan warna yang paling umum digunakan untuk sepatu wanita.
Jarang ditemui dompet terlihat, dan tampaknya terbuat dari tekstil yang cocok dengan gaun, atau mungkin dimasukkan ke dalam selempang.
Selama penggalian ini, telah ditemukan jejak-jejak dari berbagai periode sejarah, termasuk kerangka manusia pertama yang berasal dari Istanbul.
Jejak kaki sepanjang 8.500 tahun di Pelabuhan Eleutherios (Theodosius), sebuah pelabuhan yang dikenal dalam literatur dunia tetapi tidak pernah ditemukan sebelumnya.
Penggalian ini juga mencakup koleksi kapal tenggelam terbesar dari Abad Pertengahan di dunia, serta 60.000 tulang hewan dari 57 spesies beserta fosil tumbuhan.
Pelabuhan Eleutherios, yang dulunya merupakan salah satu pelabuhan kuno Konstantinopel, terletak di bawah wilayah Yenikapi yang modern di Istanbul. Pelabuhan ini dibangun di muara Sungai Lycus yang mengalir melalui kota menuju Propontis.
Pelabuhan ini didirikan pada akhir abad ke-4 pada masa pemerintahan Theodosius I, dan menjadi pusat perdagangan utama pada Zaman Kuno Akhir. Pelabuhan ini terus digunakan hingga abad ke-11.
Akibat sedimentasi dan erosi di hulu sungai, lumpur dari Sungai Lycus akhirnya memenuhi pelabuhan sepenuhnya. Kemudian, daerah tersebut diubah menjadi lahan pertanian.
Pada zaman Ottoman, daerah tersebut sepenuhnya dibangun. Pada bulan November 2005, para pekerja proyek Marmaray menemukan sisa-sisa pelabuhan yang tertimbun lumpur.
Penggalian tersebut menghasilkan bukti tentang Portus Theodosiacus dari abad ke-4. Selama penggalian tersebut, para arkeolog menemukan jejak tembok kota Konstantinus Agung, serta sisa-sisa lebih dari 35 kapal Bizantium dari abad ke-7 hingga ke-10, termasuk beberapa galai Bizantium yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Penggalian ini juga menemukan bukti pemukiman tertua di Konstantinopel, termasuk artefak seperti amphora, pecahan keramik, kerang, potongan tulang, tengkorak kuda, dan sembilan tengkorak manusia yang ditemukan dalam tas, yang berasal dari tahun 6000 SM.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait