JAKARTA, iNews.id - Setiap individu memiliki cara yang berbeda untuk mencari uang, dan hal yang sama dilakukan oleh seorang wanita asal Amerika Serikat ini.
Wanita tersebut memiliki bisnis yang cukup unik, yakni menjual botol yang berisi keringat yang berasal dari payudaranya.
Stephanie Matto, begitu namanya, memanfaatkan musim panas sebagai kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari penjualan keringat.
"Dalam musim panas, saya menjual keringat. Biasanya, bagian yang paling berkeringat adalah payudara. Jadi, saya memasukkan keringat tersebut ke dalam botol dan menjualnya," kata Matto seperti yang dilaporkan oleh NY Post pada Rabu (1/6/2022).
Wanita berusia 31 tahun itu menjelaskan bahwa hanya butuh waktu 15 menit baginya untuk menghasilkan satu botol keringat dari payudaranya jika ia santai di tepi kolam renang pada hari yang cerah.
"Saya suka duduk di tepi kolam renang, tetapi ini juga membutuhkan kerja keras untuk menghasilkan keringat. Jangan sampai tertipu," ucapnya.
Apabila cuaca cukup panas, wanita berambut pirang ini mampu menghasilkan keringat yang cukup untuk mengisi 10 botol, yang kemudian dijual dengan harga Rp7 juta per botol melalui situs yang dinilai tinggi, yaitu Unfiltered.
"Saya juga memiliki sepasang payudara yang bagus. Menghirup dan menjilat keringat tersebut akan membawa penggemar sejauh mungkin ke dekat mereka," jelas Matto.
Agar tetap menghasilkan banyak keringat, wanita asal Connecticut ini menjaga dirinya tetap terhidrasi selama sesi berjemur, karena hal itu dapat meningkatkan jumlah keringat yang dihasilkan.
"Saya suka menyebut diri saya sebagai pohon maple manusia, dan keringat saya ini sebagai getahnya. Saya berjemur untuk mengumpulkan getah saya dengan cara yang sama seperti pohon maple," tutup Matto.
Ternyata, ini bukanlah kali pertama wanita ini menghasilkan uang melalui cara yang unik. Beberapa waktu yang lalu, Matto juga menjadi perbincangan publik karena menjual kentut dalam botol.
Matto mengungkapkan bahwa ia berhasil menghasilkan USD 200.000 atau sekitar Rp2,8 miliar dari penjualan kentutnya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait