Sejarah Malam 1 Suro dalam Tradisi Masyarakat Jawa, Malam Sakral Sarat Makna

Punta Dewa/Abriandi
Arak-arakan kebo bule di Keraton Solo menjadi salah satu tradisi dalam Kirab Malam 1 Suro di Kota Solo. (Foto: inews/Ahmad Antoni)

Karena itu, tidak sedikit yang melaksanakan upacara individu seperti tirakat, lelaku, atau introspeksi diri. Ada juga kegiatan upacara kelompok seperti selametan khusus yang berlangsung selama satu minggu.  

Hasilnya, tradisi Malam Satu Suro menunjukkan keberagaman dalam budaya di Indonesia. Di kota Solo, contohnya, malam satu Suro dirayakan dengan tradisi kirab, termasuk kirab pusaka dan kirab malam satu  Suro.  

Kirab ini bertujuan memohon keselamatan dan introspeksi diri agar menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.  

Keraton Solo juga melakukan kirab kebo bule yang berasal dari keturunan kebo bule Kiai Slamet. Masyarakat Jawa percaya bahwa kebo bule Kiai Slamet memiliki kekuatan magis yang dapat memberikan keberuntungan bagi masyarakat yang menggunakannya. 

Kebo bule merupakan hewan peliharaan Paku Buwono II saat beliau berkuasa di Keraton Kartasura. Kebo tersebut merupakan hadiah dari Kiai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo.  

Editor : Abriandi

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network