BANYUMAS, iNewsKutai.id – Delapan penambang emas terjebak selama tiga hari di dalam lubang galian di Desa Pancuredang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Upaya penyelamatan penambang asal Bogor, Jawa Barat itu terkendala air yang membanjiri lubang tambang. Tim SAR gabungan tidak dapat menurunkan penyelam lantaran ketinggian air masih sulit diprediksi.
Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa menjelaskan, saat ini tim penyelamat berupaya menyedot air dari dalam tambang emas. Hal ini dilakukan agar tim penyelam bisa diturunkan untuk mencari korban.
"Air di dalam sumur Bogor belum sampai ke dasar, jadi penyelaman ditunda dulu karena kita lihat situasi, kita utamakan untuk safety tim penyelamat dulu," jelas Adah yang juga SAR Mission Coordinator (SMC), Jumat (28/7/2023).
Untuk mempercepat pengeringan lubang tambang, pihaknya terus menambah pompa. Namun, upaya tersebut kembali mengalami kendala lantaran daya listrik tidak memadai.
"Semakin besar kapasitas daya pompa yang ditambah, semakin besar pula daya yang digunakan. Ini yang menjadi kendala," ujarnya.
Karena itu, pihaknya juga masih melakukan evaluasi kemungkinan tiga penyelam dari pasukan katak TNI AL dan dua anggota Basarnas.
"Kondisi air yang masih banyak, sedangkan untuk kapasitas dari alat selam seperti tabung itu sendiri ada batasnya, dengan medan yang sempit itu akan menghambat. Jadi itu yang jadi kendala dan perhitungan kita untuk menurunkan tim penyelam," ujarnya.
Editor : Abriandi
Artikel Terkait